Jakarta – OVO selaku platform pembayaran digital di Indonesia, mendukung upaya Pemerintah, khususnya Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Perdagangan melalui inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional.
Melalui implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), pelaku UMKM, khususnya pedagang di pasar tradisional dapat melakukan transaksi minim kontak secara aman, nyaman dan praktis. Pasar tradisional sebagai salah satu pusat pergerakan ekonomi masyarakat, diharapkan terus menjalankan kegiatan dengan menjalankan protokol kesehatan secara patuh, termasuk dalam melakukan transaksi.
Hal ini yang mendorong OVO bersama Kementerian Perdagangan dan BI, melakukan digitalisasi di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara sekaligus mengajak pengguna dan pedagang pasar lebih akrab dengan transaksi nirsentuh melalui QRIS.
Dalam ofline to online event yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan OVO, Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, sebagai aset strategis nasional, OVO terus berupaya melakukan inisiatif dalam mendukung UMKM dan Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Salah satu cara yang kami lakukan adalah terus menerus mengedukasi, mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh sebagai salah satu upaya menjaga protokol kesehatan,” katanya melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 2 Oktober 2020.
Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen OVO dalam mendukung inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional yang diusung oleh Kementerian Perdagangan serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, melalui implementasi QRIS, di kalangan pelaku UMKM.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat juga menambahkan, BI sangat mengapresiasi langkah OVO untuk melakukan digitalisasi pasar di beberapa kota sekaligus membantu pemerintah dalam perluasan penggunaan QRIS.
“QRIS hadir sebagai jawaban dari tingginya pertumbuhan transaksi digital di Indonesia, terlebih di tengah situasi pandemi. Dengan adanya QRIS, BI ingin mengintegrasikan sistem kanal pembayaran berbasis QR code sehingga terjadi interoperabilitas antara setiap PJSP baik bank maupun non bank,” ucap Arbonas.
Dirinya berharap, dengan terselenggaranya program ini seluruh pelaku UMKM dapat difasilitasi dengan sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, murah, aman dan handal. Dirinya juga berharap digitalisasi ini tidak berhenti di Pasar Bersehati saja, tapi bisa diterapkan di seluruh pasar di Sulawesi Utara.
Sebelumnya, OVO juga telah meluncurkan fitur ‘Bayar QRIS dengan mengunggah dari Galeri Ponsel’. Fitur ini merupakan penambahan kapabilitas sistem pembayaran QRIS MPM (merchant presented mode) di mana pengguna memindai QR merchant, yang saat ini telah ada.
Pengguna cukup melakukan transaksi QRIS hanya dengan mengunggahnya melalui galeri ponsel mereka pada fitur scan. Kehadiran fitur tersebut sejalan dengan instruksi pemerintah terkait protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 dengan menjaga jarak dan meminimalisir kontak langsung dengan orang sekitar. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More