Ekonomi dan Bisnis

Dongkrak UMKM Ditengah Pandemi, Ini Yang Dilakukan Phapros

Jakarta – PT Phapros Tbk terus berupaya mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat bertahan ditengah pandemi covid-19. Adapun langkah yang dilakukan yakni dengan menyalurkan dana kemitraan senilai Rp1,9 miliar, yang salah satunya tersalurkan ke pengusaha minuman sirup parijoto yang meraup omzet sampai Rp150  juta per bulan di masa pandemi ini.

Sektor UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Apalagi dengan jumlah UMKM yang kini mencapai 64,2 juta unit, sendi utama perekonomian nasional itu mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja. Di masa transisi pasca pandemi covid-19 diperlukan banyak dukungan agar sektor UMKM kembali menggeliat.

Anak usaha Kimia Farma ini, memberikan dukungan modal kerja kepada pengusaha UMKM sebagai bagian dari pelaksanaan Program Kemitraan. Untuk tahun 2020, perseroan mengalokasikan dana Program Kemitraan sebesar Rp1,9 miliar. Corporate Secretary PT Phapros Tbk Zahmilia Akbar mengatakan dana kemitraan merupakan dana bergulir untuk pengembangan UMKM yang juga merupakan skakeholder perusahaan.

“Selama ini dana program kemitraan PT Phapros Tbk masuk kategori lancar. Artinya, mitra binaan yang mendapatkan dana ini mampu mengembangkan bisnis dengan tetap memenuhi kewajiban pembayaran cicilan tepat waktu. Kami juga menyalurkan dana Bina Lingkungan senilai Rp1,6 miliar,” ujar Zahmilia Akbar dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, 7 Juli 2020.

Dia menambahkan salah satu pengusaha UMKM yang berhasil melalui fase krisis saat pandemi Covid-19 adalah Triyanto, seorang warga Kudus yang juga merupakan mitra binaan PT Phapros Tbk. “Bapak Triyanto merupakan pengusaha sirup parijoto atau medinilla speciosa mitra binaan PT Phapros Tbk. Buah Parijoto ini merupakan olahan tanaman endemik di Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah,” tambahnya.

Triyanto sendiri menjelaskan pengelolaan buah parijoto ini mulai dilakoninya sejak 2015. “Awalnya saya hanya memanfaatkan peluang yang ada. Di tempat saya tinggal, buah parijoto ini sangat banyak, dan harganya bisa melonjak tinggi bila di musim kemarau mencapai Rp30.000 – Rp50.000 per tangkainya. Karena rasanya yang kurang enak jika dimakan langsung, saya kemudian mengolahnya menjadi sirup pada 2015 dan dijual dalam skala kecil,” jelasnya.

Dia menambahkan pihaknya menggunakan strategi pemasaran online dan membentuk agen–agen resmi di beberapa wilayah Indonesia untuk mengenalkan produknya.

“Saya lebih aktif di media sosial untuk mengedukasi masyarakat sehingga mereka tertarik untuk menjadi agen atau reseller. Pada saat pameran pun, ketika orang lain mencari konsumen, saya malah berpromosi untuk mencari agen atau reseller baru. Saat itu pikirian saya sederhana, yakni bagaimana saya mempertahankan kelangsungan produk ini di masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, di saat pandemi peluang reseller baru sangat terbuka. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau ingin menambah penghasilan akhirnya bergabung dengan usaha sirup parijoto ini dengan menjadi agen atau reseller nya. “Mereka memasarkan produk ini secara online dan hampir di semua marketplace kini bisa ditemukan sirup parijoto,” terangnya.

Kini, usahanya berkembang pesat dan telah memiliki diversifikasi produk yakni teh celup dan teh tubruk parijoto. Triyanto juga memiliki lahan baru di seberang rumahnya, buah hasil dari kegigihannya menjalani usaha di tengah pandemi. “Saya juga berterima kasih kepada Phapros karena saat ini saya bisa memiliki tempat produksi sendiri setelah dulu saya harus produksi sirup ini dengan menumpang di dapur orangtua,” pungkasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago