Ekonomi dan Bisnis

Dongkrak Properti, Kadin Desak Pengembang Gaet Generasi Milenial

Jakarta – Sejauh ini sektor properti belum sepenuhnya bisa memfasilitasi generasi milenial untuk memiliki rumah. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi para pengembang properti untuk bisa fokus dan menggaet pasar milenial yang dianggap mampu mendongkrak pertumbuhan sektor properti.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani, pengembang properti harus mengarah kepada produk properti yang bisa dijangkau oleh pasar milenial. Terlebih, segmen ini berpotensi untuk terus tumbuh hingga sepuluh tahun mendatang, sehingga akan berdampak ke industri tersebut.

Di sisi lain, kata dia, bank-bank pemberi kredit perumahan juga harus membuka diri agar bisa diakses oleh generasi milenial, karena kemampuan generasi ini dalam membeli properti maksimal hanya Rp1miliar, di mana 17 persen di antaranya baru mampu membeli rumah dengan harga di atas Rp300 juta.

Hal ini, tambah dia, karena rata-rata penghasilan mereka hanya sebesar Rp3-6 juta, sedangkan untuk membeli rumah seharga Rp300 juta, dibutuhkan income minimal Rp7,5 juta per bulan.

Baca juga: Ekonomi Positif, Jadi Peluang Properti Sasar Pasar Milenial

“Diharapkan masalah generasi milenial ini bisa akomodir oleh pemerintah, sehingga bisa diterbitkan kebijakan yang mendukung generasi milenial untuk bisa memiliki properti,” kata Rosan.

Di tempat yang sama, Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Budi Satria menambahkan, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk dapat memiliki rumah, khususnya generasi milenial, untuk memiliki hunian.

Saat ini, kata Budi, banyak bank dan perusahaan pembiayaan (multifinance) menawarkan program KPR atau Pembiayaan Pemilikan Rumah dengan memberikan kemudahan seperti misalnya penetapan bunga tetap selama hingga 5 tahun, tenor yang relatif panjang hingga 20 tahun, cicilan uang muka, dan lain sebagainya.

”Memiliki properti pada prinsipnya adalah lebih cepat lebih baik, karena harga properti memiliki tren kenaikan yang konsisten. Malah kenaikan harga properti lebih cepat dan tinggi dibandingkan dengan kanaikan gaji seorang karyawan setiap tahunnya,” tegasnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Efek Trump Bikin Dolar Menguat, Pemerintah Diminta Segera Revisi Kebijakan DHE SDA

Jakarta – Dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penguatan setelah Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2024.… Read More

20 mins ago

Menkop Budi Arie Ungkap 12 Prioritas dalam Mendukung Asta Cita Presiden Prabowo

Jakarta - Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi memaparkan 12 program prioritas koperasi yang akan dilaksanakan… Read More

32 mins ago

Trump Comeback! Begini Dampaknya ke Ekonomi Indonesia

Jakarta – Donald Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).… Read More

50 mins ago

Efek Kemenangan Trump, Harga Minyak Mulai Bergerak Naik ke Level USD75,57 per Barel

Jakarta – Harga minyak dunia mulai merangkak naik pada Kamis (7/11) menyusul efek kemenangan Donald… Read More

1 hour ago

Pendapatan Venteny (VTNY) Melonjak 86 Persen di Kuartal III 2024, Inilah Pendorongnya

Jakarta - PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp186 miliar… Read More

1 hour ago

Pinjol Investree Dibubarkan, OJK Tegaskan Pengguna Tetap Wajib Lunasi Utang

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melanjutkan proses likuidasi atau pembubaran terhadap perusahaan fintech lending… Read More

2 hours ago