Moneter dan Fiskal

Dongkrak Kredit, BI Guyur Insentif Likuiditas Rp225 Triliun ke 124 Bank

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memberikan insentif likuiditas makroprodensial kepada 124 bank dengan realisasi mencapai Rp255 triliun untuk mendongkrak penyaluran kredit bank.

“Bagaimana realisasinya (insentif likuiditas)? Yang pertama adalah ada 124 bank yang menerima insentif likuiditas makroprudensial ini dengan total Rp255 triliun atau 3,42 persen dari 4 persen maksimum likuiditas yang kita berikan 4 persen dari DPK (Dana Pihak Ketiga), jadi realisasinya 3,42 persen,” kata Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2024 dikutip 23 Agustus 2024.

Dia merinci, insentif likuiditas makroprudensial paling banyak dimanfaatkan oleh kelompok bank umum BUMN. Realisasinya mencapai 3,8 persen dari 4 persen dengan nilai Rp117 triliun. Kemudian, diikuti oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan realisasi 3,25 persen dengan jumlah insentif yang diterima Rp24 triliun.

“Kelompok kedua adalah Bank BPD 3,25 persen. Karena BPD relatif kecil ya size-nya, itu jumlahnya Rp24 triliun,” ungkap Juda.

Baca juga: Tumbuh 7,4 Persen, Uang Beredar Jadi Rp8.970,8 Triliun di Juli 2024  

Selanjutnya, kata Juda, insentif likuiditas makroprudensial diterima oleh 73 Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) dengan realisasi Rp109 triliun, dan tujuh Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) yang mendapatkan insentif sebesar Rp3,69 triliun.

“Ke depan tentu saja kami terus mendorong ini dan mengevaluasi apabila ada penyesuaian-penyesuaian terutama adalah sektor-sektor yang didorong,” ujar Juda.

Di kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, insentif likuiditas merupakan kebijakan makroprudensial yang ditempuh BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara mendorong bank-bank menyalurkan kredit-kredit pendorong ekonomi.

Untuk itu, kata Perry, setiap enam bulan sekali pihaknya mengevaluasi terkait efektivitas insentif likuiditas dan kinerja penyaluran kredit bank-bank penerima insentif. Dengan begitu, penyaluran kredit pada sektor-sektor yang tengah didorong pemerintah bisa tumbuh lebih agresif dan mampu mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: BI Catat Transaksi Digital Banking Tumbuh 30,50 Persen di Juli 2024

“Kemarin (insentif likuiditas diberikan untuk) sektor-sektor pendong ekonomi, hilirisasi. Tidak hanya minerba tapi juga pertanian, perkebunan, peternakan. Kami juga dorong sektor perumahan, kami juga dorong sektor untuk pariwisata, UMKM,” beber Perry.

Selanjutnya, BI tengah mempertimbangkan untuk memberikan insentif likuiditas kepada sektor-sektor padat karya.

“Untuk sejumlah sektor kami koordinasi dengan Kementerian Keuangan termasuk sektor perumahan di mana dari Bank Indonesia memberikan insentif likuiditas makroprudensial, dari Kementerian Keuangan memberikan insentif fiskal,” tutupnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

12 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

13 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago