News Update

Dompet Digital Harus Beralih dari Era Bakar Duit 

Jakarta – Sudah banyaknya jumlah masyarakat yang memakai dompet digital atau e-wallet sebagai salah satu metode pembayaran, membuat pelaku industri dompet digital harus segera memikirkan strategi lain untuk dapat terus sustain.

Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengatakan, bahwa para penyedia layanan dompet digital di Indonesia sudah harus shifting atau beralih dari pola pikir “bakar duit” ke pola pikir sustainable business atau bisnis yang berkelanjutan.

“Ini saatnya untuk para pemain e-wallet shifting dari mindset ‘growth at all cost’ ke bisnis yang berkelanjutan, kalau mereka ingin tetap ada bagi customer mereka,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.

Menurutnya, pola pikir seperti “growing at all costs” atau tumbuh dengan segala cara, sangat memakan biaya banyak dan hanya akan menimbulkan pandangan yang tidak lengkap terkait data konsumen yang sebenarnya, karena para konsumen selama ini hanya fokus terhadap promo atau cashback yang diberikan, dan bukan pada layanannya.

“Cara pemberian promo ini tidak bisa sustain terus menerus. Jadi selama masih terdistorsi dengan promo, maka akan susah untuk melihat kemurnian data. Bila aksi bakar uang itu tidak memberikan data yang murni, ya percuma. Jadi para pelaku bisnis e-wallet harus memikirkan lagi strategi berikutnya apa setelah ini agar dapat memperoleh data yang benar-benar murni,” terangnya.

Dirinya, menghimbau agar para pelaku bisnis e-wallet di Indonesia lebih fokus kepada kebutuhan konsumen dan pelayanan yang dapat diberikan. Di sisi lain, Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata menyatakan bahwa ke depan pihaknya akan lebih fokus kepada pengembangan produk dan mengurangi “bakar uang”.

“Promo adalah cara paling efektif untuk adapt user pertama kali. Tapi dari dulu kita ingin bisnis yang sustainable dan profitable, nah kalau dilihat promo yang paling rendah siapa sih selama ini. Yang lain cashback 40 persen sampai 60 persen, kita paling kecil promonya, makanya kita semakin fokus ke produk dan mengurangi bakar uang utk mencapai level sustainable dan profitable,” pungkasnya. (*) Steven

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Putrama Wahju Setyawan Gantikan Royke Tumilaar Jadi Dirut BNI, Alexandra Askandar Wadirut

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)… Read More

1 hour ago

Di Bawah ‘Tangan Dingin’ Hery Gunardi, Kinerja BRI Diyakini Tumbuh Positif

Jakarta — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada Senin, 24 Maret 2025, resmi… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Melesat 3,35 Persen, Ini Pendorongnya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, 26 Maret… Read More

1 hour ago

BNI Resmi Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam… Read More

1 hour ago

Pemegang Saham BNI Restui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menyetujui… Read More

2 hours ago

RUPST BNI Sepakat Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Setara Rp374,05 per Saham

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)… Read More

2 hours ago