Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (28/11) diperkirakan berpeluang terapresiasi, setelah pada perdagangan di akhir pekan kemarin rupiah ditutup menguat.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 28 November 2016 mengungkapkan, dengan kondisi dollar index yang terkoreksi dalam beberapa hari terakhir, rupiah berpeluang terapresiasi.
“Akan tetapi pelemahan bisa kembali dalam waktu dekat,” ujarnya.
Sementara itu, kata dia, laju rupiah yang menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin, sejalan dengan pelemahan dollar di Asia walaupun aksi jual asing masih terlihat di pasar SUN sehingga mendorong imbal hasil untuk kembali naik.
Dia menambahkan, saat ini fokus pelaku pasar di domestik sendiri tertuju pada laju inflasi November 2016 yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Sedangkan, aksi demonstrasi yang tidak terlihat pada Jumat pekan lalu sedikit mengurangi ketidakpastian domestik.
“Namun fokus mulai beralih pada rencana demonstrasi pada 2 Desember 2016 mendatang,” ucap Rangga. (*)
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More