Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (18/1) diprediksi berpeluang lanjutkan penguatannya, setelah pada perdagangan Selasa sore (17/1) rupiah ditutup menguat.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, penguatan rupiah pada perdagangan sebelumnya didorong oleh Dolar AS yang melemah di pasar global, bersamaan dengan pernyataan Trump yang tak ingin mata uang negeri Paman Sam terlalu kuat.
(Baca juga : Gejolak Eksternal Meningkat Rupiah Lanjutkan Pelemahan)
“Dollar index anjlok lagi bersama yield UST semalam setelah data manufaktur AS memburuk. Pernyataan Trump yang tak ingin dolar terlalu kuat juga bantu pelemahan dolar,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017. (Berlanjut ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More