Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (18/1) diprediksi berpeluang lanjutkan penguatannya, setelah pada perdagangan Selasa sore (17/1) rupiah ditutup menguat.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, penguatan rupiah pada perdagangan sebelumnya didorong oleh Dolar AS yang melemah di pasar global, bersamaan dengan pernyataan Trump yang tak ingin mata uang negeri Paman Sam terlalu kuat.
(Baca juga : Gejolak Eksternal Meningkat Rupiah Lanjutkan Pelemahan)
“Dollar index anjlok lagi bersama yield UST semalam setelah data manufaktur AS memburuk. Pernyataan Trump yang tak ingin dolar terlalu kuat juga bantu pelemahan dolar,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017. (Berlanjut ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More