Amerika Serikat–Dolar terus menguat pekan ini. Mata uang negeri Paman Sam ini tercatat menguat terhadap beberapa mata uang asing. Penguatan dolar ini berimbas negative terhadap pertumbuhan ekonomi AS.
Federal Reserve melaporkan penguatan dolar AS telah menghambat pertumbuhan industri manufaktur. Menurut laporan tersebut, pertumbuhannya cenderung moderat. Hal itu terjadi pada mdio Agustus dan Oktober 2015.
Kondisi ini tentu akan mejadi bahan pertimbang bagi The Fed dalam memutuskan kenaikan suku bunga yang digadang-gadang akan terjadi bulan ini. Bulan ini dan untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan yang menimpa AS, The Fed dikabarkan akan menaikkan suku bunga . namun, sebagian besar ekonom justru berpendapatan kenaikan baru mungkin dilakukan pada akhir tahun ini.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa tingkat upah di AS masih stagnan dan cenderung aman. Upah menjadi salah satu masalah yang mewarnai maslaah ketenagakerjaan AS selama beberapa tahun terakhir, menyusu melonjaknya tingkat pengangguran di negara ini. Untuk saat ini, umumnya para ekonomi masih optimis dengan prospek jangka pendek ekonomi AS.
Menguatnya dolar ini berimbas kepada sejumlah sektor. Selain terhadap industri manufaktur, menguatnya dolar juga telah menurunkan sektor pariwisata di AS (*) Apriyani Kurniasih.
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More