Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (19/2) diprediksi bergerak stabil, setelah pada perdagangan di akhir pekan kemarin (15/2) rupiah mampu ditutup menguat 0,51 persen atau 69 poin di Rp13.560 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 19 Februari 2018 mengatakan, nilai tukar rupiah yang diprediksi bergerak stabil, menyusul adanya pergerakan dolar index yang diperkirakan melemah di awal perdagangan pekan ini.
“Dolar kemungkinan bergerak melemah terhadap beberapa mata uang kuat dunia lainya seiring melemahnya data penjualan retail AS di bulan Januari,” ujarnya.
Baca juga: Ketegangan Korut Belum Berdampak ke Nilai Tukar Rupiah
Selain itu, kata dia, sentimen yang mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang global lainnya yakni dipicu oleh turunnya pembelian obligasi AS oleh China dan Jepang kemungkinan menekan dolar AS, serta sentimen defisit anggaran AS yang meningkat.
“Rupiah sendiri diprediksi bergerak stabil seiring kepercayaan investor akan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca keluarnya data neraca perdagangan. Rupiah diperkirakan bergerak stabil di level Rp13.600- Rp13.650 per US$,” ucapnya. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More