Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksikan melemah imbas dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat setelah perekonomian AS digambarkan positif.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa Bank Sentral AS atau the Fed menyampaikan pada Federal Open Market Committee (FOMC) gambaran positif mengenai perekonomian AS, terutama terhadap ketenagakerjaan.
“Bank Sentral AS pasca rapat moneternya dini hari tadi menyampaikan gambaran yang positif mengenai perekonomian AS terutama situasi ketenagakerjaan di AS,” kata Ariston saat dihubungi Infobanknews, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca juga: IHSG Naik 0,16 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar BEI Turun Tipis
Lebih lanjut, kata Ariston, hal tersebut bisa mengubah persepsi pasar bahwa the Fed akan memangkas suku bunganya tahun ini. Artinya, sentimen pasar terhadap pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) akan lebih banyak.
“Hasil ini bisa mengubah persepsi pasar bahwa Bank Sentral AS mungkin akan lebih sedikit memangkas suku bunganya tahun ini,” pungkasnya.
Terlebih, kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump bisa memicu kenaikan inflasi di AS karena kenaikan barang-barang konsumsi yang diimpor.
Baca juga: Pasar Respons Data Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Menguat
Ariston memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.250-Rp16.280 per dolar AS hari ini.
“Oleh karena itu, ada potensi dolar bisa menguat terhadap rupiah hari ini dengan peluang ke arah Rp16.250-Rp16.280, dengan potensi support di kisaran Rp16.200,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More