Jakarta – Bank Indonesia (BI) menghimbau, nilai tukar rupiah yang saat ini tengah mendekati level Rp14.000 per dolar AS agar tak perlu dikhawatirkan. Menurut Gubernur BI Agus DW Martowardojo, BI terus berada di pasar untuk menjaga pergerakan rupiah.
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi saat ini, kata dia, lebih disebabkan oleh beberapa faktor global, terutama hasil rapat Federal Open Market Committe (FOMC) yang kemungkinan The Fed lebih agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya.
“Mohon tetap positif, karena ini dinamikanya dari luar negeri. Jadi tidak perlu khawatir karena BI akan ada di pasar,” ujar Agus Marto di Kantornya, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018.
Secara nominal, jelas dia, memang penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah lebih besar. Namun dirinya menilai, bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara persentase relatif lebih kecil dibandingkan pelemahan yang dialami oleh negara lain.
Baca juga: Siapa Bilang Bank Aman Jika Rupiah Melorot Menjadi Rp20.000/1US$
Terlebih, lanjut dia, rupiah bukanlah menjadi satu-satunya mata uang yang terpuruk terhadap penguatan dolar AS. Maka dari itu, Bank Sentral menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terlalu mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini.
“Kalau dilihat secara persentase, ada depresiasi 1-2 persen. Kita lihat persentase. Kalau untuk Indonesia, mata uang US$1 itu sama dengan 5 digit. Kalau mata uang lain, US$1 kelihatannya dua digit. Jadi jangan hanya dilihat nominalnya,” tegasnya.
Oleh sebab itu, tambah dia, pihaknya akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tetap berada dalam fundamentalnya. “Jadi persentasenya kecil, tapi seolah-olah ini (pelemahan) sudah besar. BI akan ada di pasar untuk jaga ini,” tutupnya. (*)
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More