Pasar Modal

DOID Targetkan Akuisisi Tambang Batu Bara Australia Rampung di Q2 2025

Jakarta – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sebelumnya telah mengumumkan akan mengakuisisi 51 persen saham di tambang batu bara Australia, yakni Dawson Complex (Dawson) senilai USD455 juta yang dilakukan melalui anak usaha PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International).

Direktur DOID, Iwan Fuad Salim, mengatakan proses akuisisi tersebut ditargetkan bakal selesai di kuartal II 2025. Hal ini dikarenakan masih adanya proses persetujuan dari pemerintah Australia dan pemegang saham Dawson, yaitu Mitsui.

“Jadi kombinasi dua ini, kombinasi proses yang diperlukan oleh government (Australia) untuk review, dan juga dari Mitsui untuk lihat siapa investor baru ini, kita bilang 6-7 bulan,” ucap Iwan kepada media usai Paparan Publik di Jakarta, 10 Desember 2024.

Baca juga: DOID Masih Rugi Rp428,48 Miliar, Ini Biang Keroknya

Melalui akuisisi tambang batu bara di Australia itu, Iwan menjelaskan, DOID diperkirakan akan meraih EBITDA sekitar USD130-200 juta per tahun dengan pendapatan atau revenue sekitar USD500 juta hanya untuk bagian Perseroan.

“Tapi tentunya kalau tahun depan benar, baru selesai bulan Juni, itu 50 persen-nya aja kan yang bisa kita capai. Jadi kalau ekspektasinya tadi full year USD130-200, kalau baru mulai bulan Juli itu ya 50 persen sekitar USD65-70 juta lagi dari segi EBITDA-nya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur Delta Dunia Group, Ronald Sutardja, menyatakan akuisisi Dawson nantinya dapat memperkuat posisi perseroan di pasar batu bara metalurgi global dan melanjuti akuisisi terbaru sebelumnya, Atlantic Carbon Group Inc (ACG).

Baca juga: Delta Dunia Makmur Akuisisi Tambang Batu Bara di Australia, Segini Nilainya

“Langkah ini semakin mewujudkan rencana strategis multi-tahun kami untuk mendiversifikasi menjadi penyedia jasa dan produsen batu bara terkemuka, dengan memanfaatkan kapabilitas terdepan kami di industri ini. Dawson Complex akan mendukung ambisi kami untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat peran kami sebagai pemain utama di industri,” ucap Ronald beberapa waktu lalu.

Nantinya, akuisisi ini akan didanai oleh cadangan kas grup, fasilitas sindikasi bank, dan fasilitas penjaminan atas kewajiban rehabilitasi. Biaya akuisisi terdiri dari pembayaran tunai di muka sebesar USD355 juta dan USD100 juta dalam bentuk kas yang akan dibayarkan dalam jangka waktu hingga ulang tahun ke empat setelah penyelesaian transaksi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Ekonom Prediksi Penerimaan Pajak 2025 Tak Capai Target

Jakarta – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto memprediksi bahwa penerimaan pajak… Read More

14 hours ago

Siapa Pendiri Taman Safari Indonesia? Ini Dia Sosoknya

Jakarta - Siapa pemilik dari Taman Safari Indonesia? Pertanyaan tersebut banyak diperbincangan publik luas seiring… Read More

14 hours ago

IHSG Jelang Long Weekend Ditutup Menguat ke Level 6.438

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, 17 April 2025,… Read More

15 hours ago

RUPST BTPN Syariah Bagikan Dividen

Jajaran Komisaris BTPN Syariah berfoto bersama dengan jajaran Direksi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,… Read More

15 hours ago

Bos Pegadaian Beberkan Peluang dan Tantangan Bisnis Emas

Jakarta - PT Pegadaian Persero (Pegadaian) mengungkapkan peluang besar industri bullion bank, yakni bank yang… Read More

15 hours ago

Deindustrialisasi Vs Industry Led Growth

Oleh Cyrillus Harinowo, pengamat ekonomi PAGI itu, saya melakukan perjalanan ke San Diego Hill di… Read More

15 hours ago