Ekonomi dan Bisnis

Djakarta Lloyd Bertransformasi Bangkit

Jakarta – Transformasi yang dilakoni Djakarta Llyoid menemui banyak tantangan. Di antaranya merubah culture, memperbaiki kondisi keuangan, dan mengembalikan kepercayaan publik serta konsumen. Pasalnya, BUMN yang satu ini pernah mengalami kebankrutan. Sehingga mau tidak mau, Djakarta Lloyd harus bangkit.

Demikian disampaikan Suyoto, Direktur Utama Djakarta Lloyd di acara peluncuran buku “50+6 Top CEO BUMN” – yang diterbitkan Infobank, di 100 Eatery & Bar, Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018.

Ia menuturkan, ketika pertama kali ditugaskan pada BUMN yang bergerak di bidang jasa pelayaran dan logistik ini di 2016, ia harus me-lay off 900-an orang karyawannya. Wajah Djakarta Lloyd benar-benar berubah. Hanya 5 persen karyawan lama yang tersisa. Sebagian besar merupakan karyawan rekrutan baru.

“Memang ada beberapa yang kita rubah. Culture di antaranya. Karyawan lama hanya 5 persen, sekarang mungkin tinggal 2 persen. Karyawan kita sekarang 65 orang, dengan 13 cabang. Kita memang coba untuk efisien,” kata pria kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 5 Mei 1967 ini.

Sementara, dari sisi finansial, Suyoto bilang bahwa di masa awal transformasi itu, kondisi keuangan Djakarta Lloyd relatif kurang baik. Ketika itu perusahaan yang dipimpinnya punya utang sekitar Rp180 miliar. Sedangkan pemasukan hanya dari penyertaan modal negara (PMN).

“Finansial juga jadi tantangan. Perusahaan baru bangkit tidak seperti perusahaan mapan yang bisa langsung berlari,” tukasnya.

Terkait dengan mendapatkan kembali kepercayaan konsumen, Suyoto menceritakan bahwa di masa awal sungguh sulit. Ketika bertemu klien, kerap kali ia ditanyai apakah Djakarta Lloyd masih ada. Tapi ia terus maju. Di internal Djakarta Lloyd, ia mendorong para karyawan untuk berperan sebagai marketing, menyampaikan kepada klien dan publik bahwa Djakarta Lloyd masih ada dan bertahan.

Kini Djakarta Lloyd sudah kembali bangkit. Bahkan perusahaan pelat merah ini tidak hanya melayani BUMN lain sebagai kliennya tapi juga sudah punya klien dari kalangan swasta.
“Sekarang kita sudah dapat kontrak dari perusahaan swasta, dari batubara,” tutup nya. (Ari Nugroho)

Suheriadi

Recent Posts

BCA Syariah Bersama BAZNAS RI Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Mustahik Micropreneur

Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More

52 mins ago

Kembali Terpilih sebagai Ketua ASBISINDO, Hery Gunardi Optimis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More

59 mins ago

BCA Luncurkan Program Runvestasi

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More

1 hour ago

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

9 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

9 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

9 hours ago