Perbankan

Dividen Jumbo Empat Bank Besar

Jakarta – Empat bank besar pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 sepakat menebar dividennya untuk tahun buku 2022. Seiring dengan melesatnya kinerja keuangan perseroan di tahun 2022, bank-bank besar seperti, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA) membagikan dividen jumbo kepada para pemegang saham.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, pembagian dividen jumbo yang dilakukan oleh bank-bank tersebut karena mengikuti keuntungan bank yang memang terbang tinggi di tahun 2022 lalu.

“Yang menarik sesungguhnya adalah keuntungan bank yang jumbo. Keuntungan tersebut selaras dengan tingkat NIM perbankan yang sangat tinggi dan menjadi sorotan Presiden beberapa waktu lalu saat pertemuan industri jasa keuangan yang diselenggarakan oleh OJK,” ujar Piter saat dihubungi Infobanknews, Jumat, 17 Maret 2023.

Bila dirinci, BRI pada tahun 2022 berhasil mencatatkan kinerja yang impresif, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara yoy. Dalam keputusan RUPST, BRI membagikan dividen sebesar Rp85% dari laba bersih konsolidasian tahun 2022 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan nilai sebesar Rp43,94 triliun.

Dividen tunai yang dibagikan ini sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal 27 Januari 2023 sejumlah Rp8,60 triliun, sehingga sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham BBRI sekurang-kurangnya sebesar Rp34,89 triliun.

Untuk dividen yang menjadi bagian negara Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19% saham atau sekurang-kurangnya sebesar Rp23,15 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara dan sisa laba dengan 15% atau sebesar Rp7,7 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan

Kemudian, Bank Mandiri membagikan dividen sebesar 60% dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk, atau senilai Rp24,7 triliun. Untuk dividen bagian Negara Republik Indonesia yang merupakan pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 52% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan atau sebesar Rp12,8 triliun akan disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara.

Selain itu, atas kepemilikan 48% saham publik senilai Rp11,8 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing. Sementara itu, sisa laba 40% atau sebesar Rp16,4 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan.

Bank Mandiri diketahui sepanjang tahun 2022 berhasil mencetak laba bersih senilai Rp41,2 triliun. Nilai itu tumbuh 46,89% dari posisi 2021 sebesar Rp 28,02 triliun.

Di tahun 2023, BNI juga menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari laba bersih tahun buku 2022 atau senilai Rp7,32 triliun. Nilai tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen perlembar saham ditetapkan Rp392,78 atau lebih tinggi dibanandingkan tahun lalu sebesar Rp146.

Dengan memperhitungkan komposisi pemegang saham milik pemerintah sebesar 60%, maka BNI menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara. Sementara itu, pemegang saham publik yang sebesar 40% senilai Rp2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuia dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Sedangkan, sebesar 60% dari laba bersih atau sebesar Rp10,98 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan guna pengembanagn usaha berkelanjutan BNI ke depan. Ditahun 2022, BNI memang mencetak laba tertinggi sepanjang bisnisnya yaitu sebesar Rp18,3 triliun.

Terakhir, BCA yang menebar dividen Rp205 per lembar saham, dengan pembagian dividen meningkat sebesar 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021. Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35 per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022.

Sehingga, sisa yang akan dibayarkan Perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp170 per saham. Seperti diketahui, pada tahun 2022 BCA membukukan laba sebesar Rp40,7 triliun, dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp31,4 triliun atau tumbuh 29,6% secara yoy. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

3 hours ago

397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More

3 hours ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

3 hours ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

5 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

5 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

5 hours ago