Jakarta – Laporan Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) bertajuk ‘Pembiayaan Rantai Pasok’, menyoroti lanskap global yang semakin berkembang dengan inovasi teknologi yang transformasional dan pergeseran geopolitik.
Sebagai salah satu bank global terkemuka di dunia, Citi menekankan pentingnya peningkatan ketahanan dalam rantai pasok global.
Sebab, di tengah inovasi teknologi yang transformatif, peningkatan ketahanan tidak dapat dipungkiri. Hampir setiap negara dan perusahaan berfokus pada keamanan, baik dari aspek pangan, air, energi, siber, keuangan, maupun operasional.
Baca juga: Begini Cara DBS Indonesia Dukung Pembangunan Berkelanjutan IKN
Oleh karenanya, banyak perusahaan atau negara melakukan konfigurasi ulang rantai pasok untuk memenuhi permintaan pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, CEO Citibank, N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan, era baru diversifikasi akan berkembang untuk memenuhi tuntutan baru. Hal ini seiring dengan sistem lama akan terus terdisrupsi.
Namun, kata dia, perubahan ini tidak akan terjadi secara instan. Terutama pada rantai pasok dan hubungan perdagangan yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dibangun.
“Seiring dengan perubahan lanskap global, Citi terus menggunakan keahlian kami untuk mendukung klien dalam mengatasi tantangan global, mendukung kebutuhan lintas batas, dan mengarungi era baru diversifikasi untuk memastikan masa depan yang tangguh dan terkoneksi,” jelasnya.
Di Indonesia, Citi memberikan fasilitas Pembiayaan Rantai Pasok Berkelanjutan atau Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) kepada Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dan Henkel.
Baca juga: Pembiayaan Hijau, Masa Depan Perbankan Indonesia
Program ini menunjukkan keterlibatan aktif Citi dalam mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
Adapun perusahaan kimia ternama dari Jerman, Henkel, menjadi perusahaan pertama yang memanfaatkan program Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutannya, serta mendukung pemasok dengan memberikan insentif untuk pembiayaan rantai pasokan.
Selain itu, melalui Program Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) dengan Coca- Cola Europacific Partners Indonesia, Citi memberikan pembiayaan kepada pemasok klien sejak tanggal penerimaan barang/penyediaan layanan tertentu hingga tanggal jatuh tempo pembayaran kepada pemasok tersebut. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More