Rizal Ramli mengatakan, OJK memang menarik perhatian banyak orang. Sebab OJK kini menjadi lembaga yang dianggap paling “super power“, di mana menurutnya pada awal pembentukan OJK diperuntukkan hanya untuk mengatur industri perbankan, nonbank dan asuransi. Namun pada saat dibentuk 2013 dan mulai beroperasi 2014, OJK tenyata juga membawahi industri pasar modal.
“Saat itu OJK hanya menjadi lembaga yang menangani perbankan, non-perbankan, dan asuransi. Tapi sekarang, pasar modal juga di bawah OJK, ini jadi lembaga yang ‘super power’, lebih super dari pada BI. Bankir mereka lebih segan kepada OJK,” ujarnya.
Ia menambahkan pemilihan dewan ojk ini merupakan hal yang krusial di mana harus dicermati secara mendalam mengenai nama-nama calon.
Saat ini Panitia Seleksi pemilihan Dewan Komisioner OJK telah menyerahkan 14 nama calon ke Komisi XI. Sebelum dilakukan fit and proper test, Komisi XI menggelar rapat marathon untuk mendengar masukan dari berbagai pihak. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Sejak diluncurkan 9 November 2024, aplikasi super apps BYOND PT Bank Syariah Indonesia… Read More
Jakarta – Kadin Indonesia mengapresiasi keputusan pemerintah terkait pengenaan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengangkat M. Ashidiq Iswara sebagai sekretaris perusahaan (corporate… Read More
Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan… Read More
Jakarta - Mulai 2025, pemerintah memberikan layanan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up gratis untuk masyarakat… Read More
Jakarta – Tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) gagal menahan Presiden Korea… Read More