Market Update

Ditutup ke Level 8.548, IHSG Seharian Betah di Zona Hijau

Poin Penting

  • IHSG ditutup naik 0,47 persen ke 8.548,78, dengan total transaksi mencapai Rp21,95 triliun dan frekuensi perdagangan 2,60 juta kali.
  • Seluruh indeks utama menguat, sementara mayoritas sektor ditutup hijau—dipimpin sektor siklikal (+2,89 persen), energi, teknologi, dan infrastruktur.
  • Top gainers meliputi GTSI, ENRG, dan INDY, sedangkan MCAS, CMRY, dan VICI menjadi top losers; saham paling aktif diperdagangkan adalah BUMI, DEWA, dan GTSI.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini Senin, 1 Desember 2025 ditutup lanjut menguat ke level 8.548,78 atau naik 0,47 persen dari level 8.508,70. 

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 380 saham terkoreksi, 317 saham menguat, dan 113 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 45,48 miliar saham diperdagangkan dengan 2,60 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi Rp21,95 triliun.

Lebih lanjut, seluruh indeks dalam negeri juga bergerak menguat. Ini terlihat dari IDX30 yang naik 0,68 persen menjadi 438,87, LQ45 meningkat 0,64 persen ke 851,14, JII menguat 0,64 persen menjadi 581,99, dan Sri-Kehati naik 0,04 persen menjadi 379,48.

Baca juga: BEI Catat 5 Saham Ini Jadi Pendorong Penguatan IHSG Sepekan

Lalu, mayoritas sektor juga berakhir ditutup hijau. Di antaranya sektor siklikal meroket 2,89 persen, sektor energi meningkat 1,36 persen, sektor teknologi menguat 1,08 persen, sektor infrastruktur naik 1,00 persen, sektor kesehatan dan dan sektor keuangan meningkat 0,04 persen.

Sementara, sektor sisanya melemah, di antaranya adalah sektor properti turun 2,02 persen, sektor industrial (-0,44 persen), sektor non-siklikal (-0,22 persen), sektor bahan baku (-0,13 persen), dan sektor transportasi (-0,11 persen).

Baca juga: INFOBANK15 Akhiri Pekan di Level 1.027, Pergerakan Saham Bank Masih Dinamis

Saham Top Gainers dan Top Losers

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT GTS Internasional Tbk (GTSI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Sedangkan saham top losers adalah PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI). 

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

2 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

2 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

2 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

3 hours ago

Komitmen Pertamina EP Jalankan Praktik Keberlanjutan dan Transparansi Data

Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More

3 hours ago

Kesehatan Keuangan TUGU Lampaui Industri, Ini Buktinya!

Poin Penting RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan… Read More

4 hours ago