Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) membukukan penyaluran kredit bank only sebesar Rp121,5 triliun per September 2024. Angka itu meningkat 4,3 persen year on year (yoy). Segmen kredit consumer yang tumbuh 6,8 persen menjadi Rp73,1 triliun menjadi penopang utama kredit Bank BJB.
Segmen kredit consumer Bank BJB memegang market share sekitar 29 persen di kalangan P3K di Jawa Barat dan Banten. Per akhir September 2024, jumlah debitur P3K meningkat signifikan dengan lebih dari 54 ribu pegawai yang menjadi nasabah Bank BJB. Segmen ini diyakini masih mempunyai potensi besar untuk terus tumbuh.
Baca juga: Top! Bank Sultra Raup Laba Rp326,19 Miliar di September 2024, Naik 23,80 Persen
Adapun secara konsolidasi, kredit dan pembiayaan syariah Bank BJB melonjak 10,4 persen, atau menjadi Rp138 triliun.
Sementara dari sisi funding, secara konsolidasi dana pihak ketiga (DPK) Bank BJB mencapai Rp153,2 triliun, atau meningkat 17,1 persen. Struktur DPK pun membaik, dengan rasio dana murah (CASA) meningkat 2,2 persen menjadi 44,9 persen. Ini juga berimbas pada membaiknya cost of fund perseroan di level 4,7 persen.
Sepanjang 9 bulan pertama 2024, Bank BJB berhasil mengantongi laba secara konsolidasi sebesar Rp1,47 triliun. Total asetnya pun makin gemuk, naik 17,1 persen menjadi Rp210 triliun.
Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB mengungkapkan, perseroan berhasil menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Ini tidak lepas dari inovasi layanan perbankan dan strategi.
Baca juga: Kinerja Bank Jatim Kuartal III 2024: Kredit Tumbuh 20,13 Persen
“Fokus utama Bank BJB adalah mempertahankan pertumbuhan yang sehat melalui pengembangan layanan digital, optimalisasi portofolio kredit, serta pengelolaan risiko yang ketat untuk memastikan operasional bisnis tetap kuat dan stabil,” ujar Yuddy dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 31 Oktober 2024.
Ia menambahkan, perseroan akan terus mendorong penerapan prinsip ESG dalam aktivitas bisnisnya. Per September 2023, portofolio keberlanjutan Bank BJB mencapai Rp18,2 triliun, atau setara 15 persen dari total portofolio kredit. Portofolio keberlanjutan ini mengalir ke sektor berwawasan lingkungan, pembiayaan UMKM, dan transportasi ramah lingkungan. (*) Ari Astriawan
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More