Keuangan

Ditopang Segmen Ini, Buana Finance Pede Salurkan Pembiayaan Rp4,31 Triliun di 2024

Jakarta – PT Buana Finance Tbk (BBLD) percaya diri mengincar penyaluran pembiayaan Rp4,31 triliun sepanjang 2024. Optimisme itu didasari sentimen positif di sektor pertambangan dan mineral, yang akan mendorong permintaan pembiayaan segmen alat berat. Pembiayaan mobil pun diyakini akan membaik.

Direktur Keuangan Buana Finance Mariana Setyadi mengatakan, dengan pembiayaan sebesar Rp4,31 triliun itu, diharapkan total aset perseroan bisa mencapai Rp6,83 triliun di akhir 2024. Sedangkan total ekuitas diproyeksi mencapai Rp1,49 triliun.

“Dengan laba bersih sekitar Rp135,71 miliar,” ujar Mariana dalam Public Expose Buana Finance di Jakarta, Senin, 20 Mei 2024.

Baca juga: Diguyur Fasilitas Kredit Rp750 Miliar, Buana Finance Siap Geber Salurkan Pembiayaan Baru

Untuk mencapai target tersebut, perseroan pun sudah menyusun empat strategi utama. Pertama, meningkatkan loyalitas dan retensi. Caranya dengan mengadakan program apresiasi bagi debitur dan dealer untuk membangun advokasi brand.

Kedua, melanjutkan pengembangan pembiayaan digital, yakni melalui platform digital “Pinjaman Bu Ana”, serta meningkatkan kerja sama dengan dealer mobil bekas, termasuk di digital marketplace.

Ketiga, mengoptimalkan digitalisasi dalam proses kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis, serta demi menghasilkan pelayanan yang unggul.

“Dan tentunya kami terus memperkuat dan meningkatkan pasar pasar melalui diversifikasi produk dan berbagai program penjualan yang menarik bagi debitur,” tambah Mariana.

Sementara, Herman Lesmana, Direktur Buana Finance menambahkan, meski pasar otomotif mengalami penurunan, pihaknya yakin permintaan pembiayaan mobil masih akan tetap tumbuh. Selain segmen kendaraan roda empat, terutama mobil bekas, Buana Finance juga menggarap segmen alat berat. Ini diyakini akan menopang permintaan pembiayaan.

Baca juga: OJK Catat Masih Ada 4 Multifinance dan 6 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum

“Pembiayaan kami melihat trennya akan positif dan membaik. Karena dilihat sentimen positif industri pertambangan dan mineral, masih akan mendorong permintaan alat berat. Kami sudah diskusi dnegan beberapa business partner di segmen alat berat, permintaan tetap ada,” ujarnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, Buana Finance membukukan kinerja positif. Total jumlah piutangnya mencapai Rp5,26 triliun, meningkat 32,83 persen year on year (yoy) dari Rp3,96 triliun di tahun sebelumnya. Sementara perolehan labanya melonjak dari Rp87,46 miliar, menjadi Rp105,01 miliar.

Buana Finance menutup tahun buku 2023 dengan total aset mencapai Rp5,79 triliun, atau tumbuh 25,05 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

2 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

2 hours ago

Jelang Pilpres AS, Harris dan Trump Bersaing Ketat dengan Selisih Suara Tipis

Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More

3 hours ago

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

3 hours ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

4 hours ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

4 hours ago