Jakarta – Mandiri Utama Finance (MUF) berhasil mengoptimalkan bisnis di tengah tren pemulihan ekonomi. Sepanjang 2022 lalu, anak usaha Bank Mandiri ini mengantongi laba sebesar Rp333 miliar, atau meroket 225% year on year (yoy) ketimbang Rp102,36 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan volume pembiayaan dan jumlah nasabah menjadi salah satu faktor utama yang menopang kinerja laba MUF.
Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja mengatakan, pencapaian kinerja tahun lalu juga disokong percepatan efektivitas perluasan jaringan kantor dnegan izin pembiayaan konvensional dan unit usaha syariah (UUS). Ini berhasil mengakselerasi kontribusi rekanan mitra MUF yang tersebar luas, termasuk dukungan dari dealer motor dan mobil, baik baru maupun bekas.
Ia merinci, saldo piutang pembiayaan (managed) pada 2022 mengalami kenaikan 47,5%, dari Rp16,62 triliun menjadi Rp24,51 triliun. Transformasi digital yang dilakukan perseroan sejak 2020 juga membuahkan hasil positif. Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan pengembangan fitur layanan customer experience dalam menyalurkan pembiayaan, MUF membukukan new booking sebesar Rp17,90 triliun pada 2022, atau naik 54,3% ketimbang Rp11,60 triliun di tahun sebelumnya.
Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) bisa ditekan ke posisi di bawah 1%. Dari sisi rentabilitas, MUF juga mencatatkan kenaikan return on equity (ROE) menjadi 44,5% pada 2022.
Transformasi digital juga memperkuat daya saing MUF di tengah disrupsi teknologi yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan MUF Online AutoShow(MOAS) dan MUF Online Syariah (MOS), pameran online untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk kendaraan baru dan bekas, baik untuk pembiayaan konvensional ataupun syariah. Penyaluran pembiayaan melalui MOAS berhasil meningkatkan volume transaksi pembiayaan sebanyak 11.134 unit pada 2022, atau naik 58% dari tahun sebelumnya.
“Kami bersyukur telah melalui tahun 2022 yang cukup menantang dengan hasil kinerja yang sangat memuaskan, sehingga berhasil naik secara signifikan dari segi pembiayaan, pendapatan laba dan ROE. MUF sebagai perusahaan pembiayaan berperan dalam berkontribusi terhadap pergerakkan perekonomian nasional serta turut mendorong momentum kebangkitan industri otomotif di Tanah Air. Industri multifinance harus terus tumbuh untuk menjadi connecting bagi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan. Tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan, dan MUF berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp60,13 miliar,” papar Stanley, dikutip Kamis, 2 Maret 2023.
Stanley menambahkan, MUF menyadari industri multifinance harus terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pemasaran. MUF terus berupaya melakukan pengembangan di semua aspek bisnis untuk mendukung pertumbuhan yang agresif, tapi tetap dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance, serta mengoptimalkan layanan digital. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More