Jakarta – Astra Financial, lini bisnis Astra Group di sektor keuangan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp7,9 triliun sepanjang 2023. Angka itu mengalami lonjakan 30 persen secara tahunan. Lini bisnis pembiayaan dan asuransi masih menjadi kontributor utama laba Astra Financial.
Direktur Astra dan Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin memaparkan, sepanjang 2023 Astra Financial membukukan kinerja positif. Sektor pembiayaan masih mendominasi dan menjadi kontributor terbesar terhadap total laba bersih Astra Financial.
Perusahaan pembiayaan (multifinance) yang bernaung di bawah Astra Group menyalurkan dana sebesar Rp128 triliun sepanjang tahun lalu, atau tumbuh 14 persen year on year (yoy). Bisnis itu menghasilkan total laba bersih sekitar Rp6,5 triliun.
Dirinci berdasarkan segmen, multifinance yang membiayai kendaraan roda dua, yakni FIFGROUP mengantongi profit sebesar Rp4,1 triliun, atau tumbuh 29 persen secara tahunan. Lalu multifinance yang fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat, yakni Astra Sedaya Finance (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAF) membukukan laba sebesar Rp2,3 triliun. Jumlah itu meningkat 24 persen ketimbang raihan tahun sebelumnya.
Baca juga: Bidik UMKM, Astra Life Luncurkan Asuransi Kumpulan Syariah
Selanjutnya perusahaan pembiayaan alat berat, yaitu Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) menyumbang laba sebesar Rp178 miliar, melonjak 75 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara, di sektor asuransi, ada Asuransi Astra yang mencatakan kenaikan laba sebesar 14 persen, atau menjadi Rp1,4 triliun.
Lini bisnis lain yang bernaung di bawah Astra Financial, meski belum berkontribusi signifikan terhadap perolehan laba, namun tercatat tumbuh solid. Astra Life misalnya, pendapatan premi brutonya tumbuh tipis 2 persen menjadi Rp6,1 triliun.
Sedangkan Bank Jasa Jakarta (BJJ) yang pada November lalu meluncurkan layanan digital Bank Saqu membukukan total set Rp11,2 triliun per akhir 2023. Perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp3,8 triliun sepanjang tahun lalu.
Kemudian, sektor dana pensiun, pengelolaan dana pensiun terbesar di Indonesia dipegang oleh Dana Pensiun Astra, yakni lebih dari Rp15 triliun. Perusahaan fintech milik Astra, Maucash mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp3,1 triliun, dengan total 20 juta download. Lalu ada pula Astra Pay, uang elektronik yang membukukan gross transaction value (GTV) sebesar Rp42 triliun. Penggunanya tembus 12 juta users.
Baca juga: Asuransi Astra Berbagi Tips Manajemen Risiko untuk UMKM, Simak Nih!
Adapun Moxa, yang bergerak di sektor digital ventura, mencatatkan GTV sebesar Rp3,9 triliun dengan 19,7 juta unduhan. Sementara, SEVA yang merupakan platform pencarian mobil dari Astra Financial dengan total GTV lebih dari Rp11,7 triliun dengan penjualan 24 ribu mobil kepada konsumen.
Astra Financial pun menutup tahun buku 2023 dengan total aset mencapai Rp185 triliun, atau tumbuh 4,5 persen ketimbang Rp177 triliun di tahun sebelumnya.
“Pencapaian Astra Financial selama 4 dekade berkat dedikasi manajemen, karyawan, serta mitra usaha, yang didukung penuh oleh pemangku kepentingan yaitu pelanggan, regulator, media dan pihak lain yang telah memberikan kepercayaan kepada Astra Financial selama ini,” ujar Suparno Djasmin dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 27 Maret 2024. (*) Ari Astriawan
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More