Perbankan

Ditinggal Lay Diza Larentie, Begini Kinerja Bank Mega per November 2024

Jakarta – PT Bank Mega Tbk baru saja mengumumkan pengunduran diri salah satu wakil direktur utamanya, yakni Lay Diza Larentie.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen Bank Mega menjelaskan telah menerima surat pengunduran diri Lay Diza Larentie pada 14 Januari 2025.

“Pada tanggal 14 Januari 2025 kami telah menerima surat pengunduran diri Ibu Lay Diza Larentie selaku Wakil Direktur Utama PT Bank Mega Tbk,” tulis manajemen Bank Mega dikutip 17 Januari 2025.

Lalu, seperti apa kinerja terkini dari Bank Mega? Berdasarkan laporan publikasi perseroan per November 2024, performa kinerja bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini terlihat dari sejumlah indikator utama, seperti kredit, dana pihak ketiga (DPK), hingga laba bersih menunjukkan tren mengalami penurunan.

Baca juga: Profil Lay Diza Larentie yang Mundur dari Kursi Wakil Direktur Utama Bank Mega

Dari sisi raihan laba bersih, misalnya, per November 2024 perseroan tercatat meraup laba bersih Rp2,43 triliun. Ini merosot 25,19 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp3,26 triliun.

Penurunan laba perseroan salah satunya disebabkan oleh kinerja intermediasi yang melempem. Sepanjang 11 bulan pertama 2024, penyaluran kredit Bank Mega turun 5,38 persen secara tahunan dari Rp64,37 triliun menjadi Rp60,91 triliun.  

Sejurus dengan itu, pendapatan bunga bersih perseroan ikut menyusut 7,58 persen menjadi Rp4,87 triliun. Ini disebabkan beban bunga yang makin membengkak. Per November 2024, beban bunga Bank Mega tercatat Rp4,57 triliun, naik 11,88 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,08 triliun.

Salah satu penyebab lain melemahnya laba bersih Bank Mega adalah peningkatan beban operasional yang melonjak hingga 51,23 persen menjadi Rp1,87 triliun.

Baca juga: Lay Diza Larentie Mundur dari Jabatan Wakil Direktur Utama Bank Mega

Sementara dari sisi funding, Bank Mega mampu mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp82,96 triliun per November 2024. Raihan DPK ini juga melemah 1,99 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp84,64 triliun. Adapun komposisi DPK per November 2024 masih didominasi deposito 66,83 persen, sedangkan dana murah 30,26 persen.

Namun, jika dilihat dari indikator raihan aset, Bank Mega mampu menutup November 2024 dengan peningkatan total aset 7,82 persen menjadi Rp126,83 triliun. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

9 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

10 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

11 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

12 hours ago