Nasional

Di Tengah Pelemahan Rupiah, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Dalam Negeri

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri untuk menjaga devisa negara ditengah melemahnya nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengatakan, pihaknya turut berupaya menguatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari sisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Salah satunya, dengan meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dengan menunda perjalanan ke luar negeri dan berwisata #DiIndonesiaAja. 

Baca juga: Komisi XI DPR Sepakat Turunkan Target Nilai Tukar Rupiah di 2025, Segini Kisarannya

Sebab, ini merupakan kebocoran devisa serta kita akan lebih berupaya untuk mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak karena akan mendatangkan devisa.

“Wisnus ini penting, ibaratnya kantong kanan dan kantong kiri, terjadi pergerakan ekonomi antar kantong. Sementara, jika wisman itu ibaratnya kantong uang yang bertambah (devisa),” katanya, dalam siaran tertulis, dikutip Rabu, 26 Juni 2024.

Diketahui, sektor pariwisata merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia dan menjadi penyumbang devisa utama.

“Oleh karena itu saya ingin sampaikan berliburlah di Indonesia, karena ketika kita berlibur ke luar negeri artinya devisa kita bocor, padahal kita perlu banget devisa. Kita perlu menambah devisa dengan meningkatkan wisman,” bebernya.

Tingkat Belanja Wisnus

Berdasarkan data pihaknya, wisnus memiliki tingkat belanja yang cukup tinggi ketika berlibur. Di antaranya, 22,82 persen untuk akomodasi, 17, 69 persen untuk makanan dan minuman, 20,93 persen untuk angkutan, 9,33 persen di cendera mata, pengeluaran untuk belanja 8,24 persen, dan untuk jasa hiburan 7,28 persen. 

Baca juga: Kebijakan Moneter BI Manjur, Nilai Tukar Rupiah Menguat 1,66 Persen per Mei 2024

“Wisnus sudah mulai ada perubahan kalau dahulu menginap di rumah saudara karakteristiknya, sekarang tidak, mereka sudah menggunakan hotel. Selain itu, konsumsi makanan yang dahulu membawa bekal, kini mereka pergi ke resto atau tempat makan”, ujarnya.

Wisnus dan wisman kata dia dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB atau keduanya memiliki peranan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pergerakan wisnus untuk pergerakan ekonomi sedangkan pergerakan wisman untuk meningkatkan devisa. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

9 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

13 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

13 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

15 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

15 hours ago