Jakarta – Sembilan dari 10 dunia usaha di Indonesia terdampak inflasi tinggi. Namun, dibanding negara-negara lain, dunia usaha yang terdiri dari usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan skala besar dinilai paling optimistis dibanding dunia usaha di negara-negara lain.
Demikian hasil survei bertajuk “UOB Business Outlook Study 2024” yang disampaikan dalam UOB Media Editors Circle di Jakarta, baru-baru ini. Survei ini dilakukan terhadap 525 responden UKM dan perusahaan skala besar dengan pendapatan Rp6 miliar hingga Rp3 triliun pada akhir Desember 2023 hingga pertengahan Januari 2024.
“Sembilan dari sepuluh bisnis terdampak inflasi tinggi pada tahun 2023. Namun, dibandingkan dunia usaha di negara lain yang diikutkan dalam survei tersebut, dunia usaha di Indonesia paling optimistis terhadap masa depan,” ujar Jasmine Yeo, Head of Insights & Transformation, UOB Singapore.
Baca juga: Sri Mulyani Klaim Inflasi RI Pasca Covid-19 Lebih Baik dari Negara Lain
Digitalisasi dan adopsi keberlanjutan, kata Yeo, dinilai penting oleh dunia usaha di Indonesia dalam menghadapi masa depan. Mereka yakin adopsi digitalisasi akan mencapai produktivitas yang lebih tinggi, meningkatkan jangkauan pelanggan, serta meningkatkan kinerja usaha.
“Makanya, sembilan dari sepuluh bisnis di Indonesia telah melakukan digitalisasi di satu atau sejumlah departemen seperti di layanan profesional, manufaktur, dan teknik,” ujar Yeo.
Manajemen rantai pasok, lanjut Yeo, juga dinilai penting bagi 98 persen bisnis, termasuk sektor manufaktur dan teknik, serta teknologi, media, dan telekomunikasi. Namun, lebih dari tujuh dari sepuluh bisnis menyatakan ketegangan geopolitik telah berdampak signifikan pada rantai pasok, khususnya di sektor manufaktur dan teknik serta layanan bisnis.
Diungkapkan, 93 persen responden menunjukkan keinginan yang kuat untuk meningkatkan profitabilitas dan pendapatan melalui ekspansi ke luar negeri, khususnya di ASEAN. Perusahaan di sektor manufaktur, teknik, dan layanan bisnis membidik ekspansi ini.
Baca juga: UOB Indonesia Luncurkan Lady’s Card Terbaru, Ada Diskon hingga 50 Persen
“Keinginan akan ekspansi ke luar negeri sebagian besar mengarah ke negara-negara ASEAN (78 persen responden) dan negara-negara di Asia Utara lainnya (31 persen responden),” ujar Yeo.
Mardyana Listyowati, Plt Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengungkapkan, UKM Indonesia sudah merambah banyak negara di ASEAN.
“Di Filipina, Malaysia, dan Thailand sudah ada minimarket kita. Ada juga pengusaha kopi di Malaysia, Filipina, Jepang, dan Australia,” ujar Mardyana. (DW)
Jakarta - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), anak perusahaan dari PT Media Nusantara Citra… Read More
Jakarta - Penurunan jumlah kelas menengah dan daya beli masyarakat belakangan ini menimbulkan kekhawatiran di… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari tujuh Duta Besar Luar Biasa dan… Read More
Jakarta – Unilever Food Solutions (UFS), perusahaan penyedia layanan makanan profesional, memperkenalkan lima tren kuliner… Read More
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memberikan sambutan saat acara pengumuman… Read More
Suasana saat konferensi pers Pre-Grand Launching BYOND by BSI, di Jakarta. Karyawan tengah menunjukan SuperApp… Read More