Jakarta – Januari tahun ini, ada tiga posisi CEO Asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang habis masa baktinya. Mereka adalah Direktur Utama (Dirut) dari Jasa Raharja, Jiwasraya dan Jasindo. Sampai saat ini Kementerian BUMN belum juga memberikan sinyal tegas terkait masa bakti ketiga Dirut Asuransi milik BUMN tersebut.
Pihak Kementerian BUMN sebagai pemegang saham tiga Asuransi itu juga belum ada pemberitahuan apakah akan diperpanjang atau menetapkan Pejabat sementara (Pjs). Direksi Jiwasyara dan Jasa Raharja, sendiri seharusnya habis masa tugas tahun ini. Hendrisman Rahim, misalnya, sudah menjalani jabatannya selama dua periode di Jiwasraya.
Menurut catatan Infobank, Budi Setyarso diangkat sebagai Direktur Utama di PT Jasa Raharja pada tahun 2013. Masa jabatannya kini akan habis pada 18 Januari tahun ini. Budi Setyarso sendiri bergabung dengan Jasa Raharja pada 1984. Dengan demikian, dirinya berarti sudah 34 tahun di Jasa Raharja.
Kemudian, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim, sudah menjabat selama dua periode sebagai Direktur Utama. Hendrisman diangkat sebagai Direktur Utama pada 2008 – 2013. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) ini kemudian dipercaya kembali menduduki posisi yang sama untuk periode 2013 – 2018.
Selanjutnya, Direktur Utama PT Jasindo (Persero) Solihah. Dirinya ditunjuk sebagai Direktur Utama pada bulan September 2016 meneruskan masa jabatan Budi Tjahjono yang habis masa kerjanya. Solihah bergabung dengan Jasindo sejak tahun 1990. Dengan demikian dirinya sudah 28 tahun lamanya berkarir di Jasindo.
Jika dilihat dari kinerja keuangannya, Asuransi Jiwasraya terlihat paling dominan dibanding dua Asuransi BUMN lainnya. Terutama, dari sisi penerimaan iuran alias premi. Sepanjang 2017, Jiwasraya mampu membukukan premi sebesar Rp21,8 triliun atau naik 21 persen dibanding 2016 yang sebesar Rp18 triliun.
PT Jasa Raharja, membukukan premi sebesar Rp5,5 triliun sepanjang tahun 2017.
Sementara, PT Asuransi Jasindo hingga akhir tahun 2017, mencatatkan total premi sebesar Rp5,4 triliun atau di bawah target premi 2017 yang diproyeksikan sebelumnya yakni sebesar Rp5,8 triliun. (*)
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More
Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More
Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More