Perbankan

Dirut BNC: Bank Digital Optimis 2023 Dan Sudah Curi Start Soal Suku Bung

Jakarta – Industri perbankan sedang mempersiapkan diri menghadapi risiko resesi 2023. Namun, bankir seperti Tjandra Gunawan, Direktur Utama Bank Neo Commerce (BNC), optimis bahwa banknya akan meraih pertumbuhan.

“Apapun kondisinya, mau disebut resesi, stagflasi, saya tetap optimis tahun 2023, apalagi kita sudah mempersiapkan diri dari sekarang. Bayangkan tahun 2020, ekonomi gonjang ganjing karena serangan virus, siapa yang memprediksi itu akan terjadi, tapi kami pun bisa survive,” ujarnya menjawab pertanyaan infobanknews pada acara Media Gathering dengan pemimpin media massa di Jakarta, 16 November 2022.

Menurut Tjandra, BNC berhasil mencatat kenaikan aset secara yoy sampai September 2022 sebesar 130% dan pada 2023 pihaknya optimis bisa kembali melipatgandakan asetnya hingga 20%-30%. Dan mengenai adanya tren kenaikan suku bunga acuan yang diprediksi masih akan terjadi, BNC tidak akan ikut menaikkan suku bunga.

“Kami sudah mencuri start dengan menawarkan suku bunga menarik sejak 2020 untuk memperkuat brand image BNC hingga kami berhasil memiliki user hingga 20 juta saat ini, jadi kami tidak akan menaikan suku bunga lagi. Kondisi likuiditas kami aman, dan kami lebih berpikir memaksimalkan dana yang ada,” jelasnya.

Tjandra menambahkan, digital landing dan installment telah memberi kontribusi pertumbuhan aset yang signifikan pada 2022 dengan kualitas yang terjaga.

“Tahun depan kami akan mengarah ke produktif lending dan SMEs, mengejar fee based income, dengan terus mengandalkan teknologi karena yang kita jual adalah teknologi, dan terus mengembangkan kolaborasi untuk mendukung Indonesia menjadi digital country karena BNC tidak bisa sendirian,” ujar Tjandra. (*) KM

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

13 mins ago

Kredit UMKM Kian Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More

1 hour ago

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

1 hour ago

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Melemah 0,20 Persen ke Level 7.146

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/11) kembali… Read More

2 hours ago

IHSG Turun 1,73 Persen Pekan Lalu, 5 Saham Ini jadi Pemberatnya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More

2 hours ago