News Update

Dirut Askrindo Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Tarumanagara

Poin Penting

  • Direktur Utama PT Askrindo, M. Fankar Umran, meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dengan IPK sempurna 4.00 dari Universitas Tarumanagara.
  • Dalam penelitiannya, Fankar menyoroti potensi besar Gen Z yang mencapai 27,5 persen populasi Indonesia, namun kontribusi insurtech terhadap total premi asuransi baru sekitar 1 persen.
  • Fankar menegaskan bahwa pencapaian akademiknya akan memperkuat strategi Askrindo untuk memperluas perlindungan, mempercepat transformasi digital, dan memperkokoh peran riset.

Jakarta – Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), M. Fankar Umran, resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen dengan predikat Cumlaude dan IPK 4.00 dari Universitas Tarumanagara setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keinginan Menggunakan Teknologi Asuransi (Insurtech) di Kalangan Generasi Z di Indonesia dengan Menggunakan Extended D-M Model”.

Sidang terbuka tersebut dipimpin oleh tim promotor yang terdiri atas Prof. Dr. Haris Maupa, SE, M.Si, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU, ASEAN Eng., dan Andi Muhammad Sadat, S.E., M.Si., Ph.D.

Fankar Umran mengungkapkan, sejumlah pandangan dan apresiasi. Dirinya mengatakan bahwa penelitian ini didedikasikan untuk lebih memahami bagaimana generasi Z di Indonesia melihat dan menggunakan layanan asuransi berbasis teknologi yang akan menjadi bagian penting dari ekosistem keuangan nasional.

Baca juga : Askrindo Cover Asuransi Kecelakaan Diri di 57 Lokasi Wisata Jawa Timur

“Sebagai bagian dari Askrindo, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam teknologi asuransi (insurtech), meningkatkan inklusi keuangan, dan memberikan perlindungan yang lebih luas kepada Masyarakat,” ujar Fankar dikutip 30 Oktober 2025.

Pada disertasinya, Fankar menegaskan bahwa Gen Z merupakan potensi pasar sangat besar, sekitar 27,5 persen dari penduduk Indonesia, dengan perilaku transaksi yang kian cashless. Namun, di tengah kedigitasan itu, penetrasi insurtech masih lambat dan cenderung stagnan.

“Kontribusi jalur insurtech terhadap total premi asuransi baru sekitar 1 persen. Saya mengajak para pelaku industri asuransi mengubah ini menjadi peluang, merancang produk yang relevan bagi Gen Z, memperbaiki pengalaman digital end-to-end, dan memperluas distribusi berbasis kanal daring agar potensi besar ini benar-benar terberdayakan,” tambahnya.

Baca juga : Askrindo Gandeng KPK Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan Penerapan PanCEK

Dengan gelar doktor ini, Askrindo diharapkan semakin mengokohkan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga berbasis riset dan inovasi dalam layanan asuransi.

“Langkah ini juga merupakan wujud komitmen Askrindo untuk mendukung transformasi digital di sektor asuransi serta memperluas akses perlindungan bagi generasi muda dan seluruh lapisan Masyarakat,” jelas Fankar.

Fankar Umran menambahkan bahwa pencapaian ini akan menjadi modal penting dalam memperkuat strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan industri asuransi di era digital, dengan tetap menjaga integritas, keunggulan operasional, dan pelibatan teknologi sebagai pendorong utama.

Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan menyampaikan apresiasi atas kontribusi ilmiah penelitian tersebut.

“Penelitian Bapak Fankar Umran sangat relevan dengan perkembangan dunia digital saat ini, khususnya dalam memahami perilaku generasi muda terhadap layanan keuangan berbasis teknologi. Hasil riset ini menjadi kontribusi nyata bagi industri asuransi dalam memperkuat inklusi keuangan digital,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

27 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago