Ekonomi dan Bisnis

Direksi Tak Hadir Sidang PKPU, Bina Bangun Mandiri Terancam Pailit

Jakarta– Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali menggelar Sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang ke 4 kali, dan kali ini Direksi PT Bina Bangun Mandiri tidak menghadiri sidang tersebut.

Hakim Pengawas PN Jakarta Pusat Agung Suhendro,SH, MH, meminta direksi BBM dapat menghadiri sidang berikutnya. Agung pun akan tegas jika memang Direksi tidak bisa bertanggung jawab atas kasus yang dialami, maka ia tidak akan segan – segan untuk dipailitkan.

“Kita minta hadir, tapi ini enggak hadir. Tapi kita mengedepankan semangat PKPU untuk berdamai, kalau masih bisa, itu jadi perdamaian,” katanya.

Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh Anang Fauzi Chotman,SH,MH dari kantor Benny Wullur & Associate. Pasalnya, selama persidangan berlangsung Dewan Direksi PT Bina Bangun Mandiri tidak memiliki itikad yang baik untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

“Dalam persidangan tadi disepakati perpanjangan PKPU 45 hari kedepan dan itu yang terakhir,” kata dia usai sidang Jakarta, Senin (22/2/2021).

Anang menegaskan batas waktu 45 hari kedepan merupakan perpanjangan terakhir untuk BBM. Tujuannya agar perusahaan investasi tersebut, punya tanggung jawab atas kasus ini.

“Selama ini, proposal pengajuan perdamaian tidak pernah diberikan oleh Direksi, patut diduga enggak punya itikad baik, itu sudah tercium sejak awal,” katanya.

Maka, kata dia, jika nantinya terjadi pailit, patut diduga ada unsur kelalaian direksi BBM yang tidak pernah hadir pada Sidang PKPU dan Rapat-Rapat Kreditur “Jika terjadi pailit kami duga ada kelalaian BBM,” katanya.

Anna Lydia yusuf,SE, SH, selaku Pengurus PKPU menjelaskan kehadiran Direksi dalam sidang dianggap bisa memberi kepastian hukum bagi para kreditur.

“Proses perpanjangan terakhir, untuk beri kepastian hukum bagi kreditor, lainnya,” katanya.

Seperti diketahui, Sidang Kreditur PKPU yang ke 4 digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Senin (22/2/202). Awal masuk PKPU pada tanggal 12 Agustus 2020 dengan Nomor Putusan 203/PDT.SUS-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.

PKPU ini terjadi dikarenakan pihak PT Bina Bangun Mandiri tidak bisa memberikan imbal hasil terhadap investasi yang dijanjikan, dimana para kreditur ini dijanjikan keuntungan atas pembelian saham LPKR. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

BPR Minimum Capital Adequacy Requirement Needs to be Relaxed, This is the Reason!

Bandung - The decline in purchasing power of the lower middle class, prolonged deflation for… Read More

18 mins ago

Platform Kitabisa Bentuk Asuransi Syariah usai Akuisisi Amanah Githa, Cermati Sistemnya

Jakarta - Platform ekosistem tolong-menolong digital Kitabisa kini resmi merambah industri asuransi melalui proses akuisisi… Read More

18 mins ago

Kementerian PUPR Serah Terima Barang Milik Negara Senilai Rp19,26 Triliun

Jakarta – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan serah terima Barang Milik… Read More

1 hour ago

Di Rendezvous Indonesia 2024, OJK Ungkap 3 Perspektif Tantangan Asuransi

Bali - Kepala Eksekutif Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi… Read More

1 hour ago

Pemerintah Dorong Pembiayaan Alternatif dan Kreatif untuk Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersama dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait telah menyelesaikan… Read More

2 hours ago

Siap-siap! OJK Akan Luncurkan Panduan Tata Kelola AI untuk Perbankan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah merancang panduan tata kelola pemakaian artificial intelligence (AI)… Read More

2 hours ago