Hutama Karya Siap Antar Dua Anak Usaha IPO
Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran direksi dan komisaris di tubuh BUMN Konstruksi, PT Hutama Karya (Persero). Pada jajaran direksi, ditunjuk Budi Harto sebagai Direktur Utama Hutama Karya. Budi Harto menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Bintang Perbowo.
Sebelum dirotasi ke Hutama Karya, Budi Harto menjabat sebagai direktur utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sejak 8 April 2016. Di lingkungan BUMN karya Budi Harto memang bukanlah orang yang asing, ia sudah malang melintang berkarier disana.
Pria kelahiran Boyolali, 11 September 1959 ini, memulai kariernya di BUMN Karya sejak 1984. Beberapa posisi penting pernah diembannya, yakni Presiden Komisaris PT WIKA Gedung (2009-2010), Komisaris Utama PT WIKA Intrade (2008-2009). Seolah lengkap sudah perjalanan Budi Harto di BUMN karya. Setelah mengabdi di Wijaya Karya (WIKA), kemudian pindah ke Adhi Karya (ADHI), dan kini ia berhijrah ke Hutama Karya (HK).
Berbeda dengan perombakan di tubuh direksi, dimana hampir seluruh direksi perseroan diganti, dan hanya menyisakan satu orang, namun sebaliknya di jajaran Komisaris, Menteri BUMN hanya merubah jajaran Komisaris dengan memasukkan satu nama, yakni HM Lukman Edy.
Lukman Edy boleh dibilang baru di dunia BUMN karya. Sebelumnya pria kelahiran Riau ini lebih dikenal sebagai politisi. Di ranah eksekutif, Lukman Edy pernah menjabat sebagai Menteri pada kepemimpinan SBY periode pertama, yakni di Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) tahun 2006-2009.
Di ranah legislatif, mantan Sekjend DPP PKB ini tercatat dua periode dia duduk di DPR RI yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019. Sebelum ke Jakarta, ia sempat menjadi anggota DPRD Propinsi Riau periode 2004-2009. Selama di DPR, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI sekaligus pernah menjadi Ketua Pansus RUU Pemilu yang menggawangi penyusunan UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Karirnya di dunia politik boleh dibilang cukup cemerlang, karenanya tidak salah ketika Pak Jokowi menunjuknya sebagai Direktur Saksi di Tim Kemenangan Nasional (TKN) pada pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2019 yang lalu. Selama aktif di TKN itu pula, pria yang dikenal dengan panggilan LE ini aktif menjadi juru bicara mewakili TKN.
Setelah dilihat flashback perjalanan karirnya, ternyata LE sebetulnya juga dibesarkan di dunia kekaryaan, sebelum masuk ranah politik. Pria jebolan Teknik Sipil Universitas Brawijaya ini pernah lama malang melintang di dunia konstruksi. Tercatat ia pernah menjadi ketua GAPENSI Propinsi Riau, juga pernah menjabat sebagai Ketua KADIN, Ketua AKAINDO, dan Ketua LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).
Dengan demikian berikut susunan jajaran Komisaris dan Direksi PT Hutama Karya:
Komisaris:
Direksi:
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More