Jakarta- Jumlah perbankan nasional yang mencapai 115 bank dinilai kurang efektif dalam penerapan bisnis masing-masing bank. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mengkaji kembali aturan soal permodalan perbankan guna lebih efektif serta relevan terhadap aturan yang ada.
“Kita kaji sebetulnya relevan gak sih permodalan BUKU I, II, III, dan IV itu. Perkembangannya nanti masih kita kaji lagi efektif atau tidak. Karena dalam prakteknya BUKU I, II, III atau IV ternyata bisnisnya sama saja,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Poernomo di Jakarta, Selasa 23 Oktober 2018.
Pihaknya terus mendorong perbankan nasional untuk dapat berkonsolidasi agar dapat bersaing secara kompetitif. Hal tersebut sesuai dengan Aturan terkait permodalan bank sendiri tertuang dalam POJK Nomor 6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.
Baca juga: OJK: Likuiditas dan Permodalan Bank Terjaga
“Kalau ada yang mager kita dorong untuk itu, karena dengan merger jumlah makin dikit, dan kita kontrol makin enak,” kata Edy.
Sebagai informasi, POJK Nomor 6/POJK.03/2016 sendiri juga mengatur cakupan kegiatan usaha dan pembukaan jaringan kantor sesuai dengan modal inti bank. Berdasarkan modal inti yang dimiliki, bank dikelompokkan dalam empat kelompok usaha (Bank Umum Kelompok Usaha – BUKU).
Keempat BUKU tersebut ialah BUKU 1, yaitu bank dengan modal inti kurang dari Rp1 Triliun dan BUKU 2, yaitu bank dengan modal inti Rp1 Triliun sampai dengan kurang dari Rp5 Triliun. Sementara BUKU 3 adalah bank dengan modal inti Rp5 Triliun sampai dengan kurang dari Rp30 Triliun dan BUKU 4 adalah bank dengan modal inti di atas Rp30 Triliun. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More