Internasional

Dinilai Gagal ‘Pimpin’ Israel, Benjamin Netanyahu Didesak Mundur

Jakarta – Selama ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membangun citranya sebagai pemimpin “elang keamanan” Israel. Hal ini ditunjukan atas pengabdiannya di unit pasukan elite khusus yang melakukan sejumlah operasi penyelamatan sandera paling berani di negaranya.

Di luar pengabdiannya, Banjamin Netanyahu terkenal sebagai pemimpin yang “keras”. Dalam konflik perang Israel dan Hamas, dirinya dengan tegas menolak gencatan senjata atas permintaan organisasi PBB.

Namun belakangan, sebagai pemimpin Israel tampuk kekuasaannya dibayangi kegagalannya dalam mengendus operasi senyap Hamas pada 7 Oktober lalu, yang disebut paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara tersebut. 

Baca juga: Selain Semangka, Deretan Buah Ini jadi Simbolis Perlawanan Palestina

Selain itu, Netanyahu akan dikenang sebagai pemimpin yang gagal menyelamatkan lebih dari 200 tawanan Hamas.

Bahkan, sebagai memimpin salah satu koalisi sayap kanan ekstrem di Israel, dirinya juga mendapat tekanan semakin besar karena guncangan yang dihadapi Israel. Kondisi tersebut berubah menjadi kemarahan atas kegagalannya mengantisipasi serangan itu.

Dalam jajak pendapat di surat kabar Maariv pada 18-19 Oktober lalu,  menunjukkan nama Benjamin Netanyahu kalah saing dengan mantan menteri pertahanan Benny Gantz.

Benny Gantz sendiri seorang ketua partai oposisi sentris di pemerintahan persatuan yang baru dibentuk. Dalam poling tersebut, dirinya disukai sebagai perdana menteri oleh 48 persen responden, dibandingkan Netanyahu yang didukung hanya 28 persen responden.

“Netanyahu akan mundur. Sama seperti pejabat tinggi militer, intelijen, dan GSS (badan intelijen). Karena mereka gagal,” tulis surat kabar harian Israel Hayom dalam editorialnya pekan ini seperti dikutip VOA Indonesia, 3 November 2023.

Selain itu, dirinya juga tengah dihadapkan pada persidangan atas tuduhan korupsi meski Netanyahu telah membantahnya. 

Baca juga: Terafiliasi ke Israel, Saham McDonald’s hingga Netflix Babak Belur

Imbasnya, popularitas Netanyahu memudar karena situasi domestik terkait rencannya untuk membatasi kekuasaan Mahkamah Agung. 

Rencana tersebut itu pun mendorong ratusan ribu warga Israel turun ke jalan selama berbulan-bulan untuk memprotes tindakan Benjamin Netanyahu.

“Dia adalah orang yang tidak layak untuk menjabat sebagai perdana menteri. Seharusnya dirinya mengundurkan diri atau dicopot segera setelah serangan 7 Oktober,” tulis seorang editorial di Yedioth Ahronoth. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago