News Update

Dikejar Deadline, Rights Issue Muamalat Terbit Tahun Ini

Jakarta — Upaya peningkatan modal PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) ditargetkan ramping akhir tahun ini, seiring dengan masa waktu izin penawaran umum terbatas saham (rights issue) dari Otoritas Keuangan.

 

Dalam melancarkan also korporasi tersebut, Perseroan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Oktober 2018. “Makanya ini mau pembaharuan izin lewat RUPSLB, pakai laporan keuangan Juni 2017, ini aturan selambatnya kelar Desember 2018. Makanya Kita mau ini selesai akhir tahun,” kata Komisaris Independen Muamalat, Iggy Achsien kala dijumpai di Muamalat Tower, Jakarta, Senin (8/10).

 

Dalam rights issue dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ini, Muamalat akan merilis 20 miliar saham baru dengan target raihan dana Rp2 triliun. Namun demikian, pemegang saham eksisting tidak akan me-excercise hak tersebut, melainkan dialihkan ke investor baru yang tergabung dalam konsorsium. “Harga itu kesepakatan pemegang saham dengan calon investor,” tegas Iggy.

 

Seperti diberitakan Infobank sebelumnya, ada empat pihak yang tergabung dalam konsorsium tersebut antara lain Ilham Habibie, Arifin Panigoro, Lynx Asia, SSG Hongkong. Adapun untuk underwriter telah ditetapkan pemegang saham kepada Samuel Sekuritas.

 

Otoritas Keuangan sebelumnya juga telah menyatakan siapapun boleh menjadi investor Bank Muamalat sepanjang kredibel dan memiki fresh money. Selain itu, investor tersebut harus menempatkan sejumlah uang dalam escrow account di Bank Muamalat sesuai kesepakatan dengan otoritas. Terakhir, Bank Muamalat harus segera melakukan RUPS untuk menetapkan investor tersebut. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More

10 hours ago

Kejar Ekonomi Tumbuh 6 Persen, INDEF Nilai Kredit Harus Naik 2 Kali Lipat

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More

10 hours ago

INDEF Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan Meski Ekonomi Tumbuh

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More

10 hours ago

INDEF Ungkap Strategi Ekonomi RI Tembus 6 Persen di Tengah Tekanan Fiskal

Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More

11 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More

13 hours ago

Rupiah Tertekan di Awal Pekan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan dan Sentimen Global

Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More

16 hours ago