Ekonomi dan Bisnis

Digitalisasi dan Pasar Domestik jadi Peluang UMKM di Tengah Ketidakpastian

Jakarta – Perang geopolitik menyebakan rantai pasok terganggu yang berdampak terhadap inflasi. Pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional merupakan salah satu sektor yang akan terdampak karena menurunnya permintaan pasar dan tingginya biaya produksi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan, digitalisasi dan pasar domestik bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk tetap bertahan.

Penerapan digitalisasi dalam bisnis menjadi penting, karena 80% bisnis yang bertransformasi ke digital cenderung bertahan dalam tantangan seperti pada saat pandemi. Dan juga UMKM harus berinovasi untuk mengikuti dinamika tren masyarakat dalam mengadopsi teknologi yang saat ini semakin berkembang.

“Banyak temen-temen yang masuk ke digitalisasi itu mereka survive, namun UMKM yang masuk dalam ekosistem digital masih kurang lebih kurang 20%. Ini yang harus kita lakukan bagaimana supaya temen-temen UMKM bisa lebih terliterasi terhadap digital supaya bisa masuk ke dalam digitalisasi,” kata Rasjid dalam Opening IKF XI 2022, Selasa, 18 Oktober 2022.

Kemudian, dari sisi pasar domestik, dalam memperkuat rantai pasok domestik maka untuk bahan baku material, tenaga kerja dan penjualan UMKM dipusatkan kepada pasar domestik dengan bekerjasama antar daerah sehingga Indonesia tidak tergantung kepada negara lain.

“Kami melihat bahwa peluang UMKM kita itu masih banyak apalagi kita ini 270 juta populasi jadi domestik market ini menjadi awal peluang besar untuk UMKM kita. Jadi saya melihat bahwa UMKM kita mempunyai kekuatan dan harus kita dukung terus Karena UMKM Indonesia terhadap GDP itu sekarang mengkontribusi 60% Terus kalau bicara tenaga kerja 90%,” pungkasnya.

Dalam mendukung hal tersebut, Kadin Indonesia memiliki tiga strategi, yaitu pertama transformasi digital. Kedua, perluasan akses pasar untuk ekspor dan impor. Serta yang ketiga adalah strategi penguatan pada rantai pasok produksi.

“Kami merasa bahwa disinilah value of gotong royong itu, bagaimana kita bisa bersama-sama menjalankannya untuk UMKM tetap bertumbuh,” tegasnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

53 mins ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

2 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

2 hours ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

3 hours ago