Jakarta — Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Suwandi Wiratno mengakui saat ini pergeseran sudah terjadi di industri pembiayaan. Terlebih pasca berkembangnya financial technology (fintech).
Melihat hal itu, tentunya perusahaan pembiayaan musti ikut berubah dengan melakukan berbagai pembenahan, salah satunya dengan mengembangkan sistem online. Selain dapat meningkatkan efisiensi, portofolio juga bisa naik.
“Penting melakukan perbaikan teknologi, persiapan dengan konsep online,” kata Suwandi dalam Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2017 di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
Kendati demikian ia mengungkapkan, sejauh ini patut disyukuri kalau industri perusahaan pembiayaan masih bisa tumbuh dengan baik, ditengah perkembangan teknologi. Ia mengungkapkan aset Perusahaan Pembiayaan per September 2017 telah mencapai Rp469 triliun atau tumbuh 7,7 persen.
Hasil positif itu didukung oleh kinerja pembiayaan yang secara industri mencapai Rp411 triliun atau tumbuh 8,6 persen. “Sementara laba di bulan September mencapai Rp9,8 triliun atau tumbuh 8,7 persen secara year on year,” jelasnya. (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More