Pemerintah Targetkan Dividen BUMN Jasa Keuangan Rp30,23 Triliun
Jakarta — Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Suwandi Wiratno mengakui saat ini pergeseran sudah terjadi di industri pembiayaan. Terlebih pasca berkembangnya financial technology (fintech).
Melihat hal itu, tentunya perusahaan pembiayaan musti ikut berubah dengan melakukan berbagai pembenahan, salah satunya dengan mengembangkan sistem online. Selain dapat meningkatkan efisiensi, portofolio juga bisa naik.
“Penting melakukan perbaikan teknologi, persiapan dengan konsep online,” kata Suwandi dalam Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2017 di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
Kendati demikian ia mengungkapkan, sejauh ini patut disyukuri kalau industri perusahaan pembiayaan masih bisa tumbuh dengan baik, ditengah perkembangan teknologi. Ia mengungkapkan aset Perusahaan Pembiayaan per September 2017 telah mencapai Rp469 triliun atau tumbuh 7,7 persen.
Hasil positif itu didukung oleh kinerja pembiayaan yang secara industri mencapai Rp411 triliun atau tumbuh 8,6 persen. “Sementara laba di bulan September mencapai Rp9,8 triliun atau tumbuh 8,7 persen secara year on year,” jelasnya. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More