CEO Paper.id, Yosia Sugialam. (Foto: Khoirifa)
Jakarta – Paper.id, platform yang menyediakan solusi invoicing dan pembayaran B2B, optimistis bahwa ketidakpastian ekonomi saat ini tidak akan berdampak signifikan pada kinerja produk mereka maupun industri bisnis yang terkait.
CEO Paper.id, Yosia Sugialam, menilai kondisi makroekonomi Indonesia masih cukup positif, dengan pertumbuhan ekonomi yang tercatat di angka 5,1 persen pada 2024. Oleh karena itu, dampak terhadap bisnis Paper.id masih relatif minim.
“Kalau ada efek pasti sooner or later akan ngefek. Tapi untungnya karena kita general segment banget jadi semua industri kebanyakan ada di Paper, kalau industri 1 naik, 1 turun, kita masih oke,” ujar Yosia kepada media, dikutip, Kamis, 13 Maret 2025.
Baca juga: Strategi Paper.id Dorong Pertumbuhan Pengguna Kartu Kredit Bisnis
Saat ini, Paper.id telah dipercaya oleh 600 ribu pemilik bisnis yang tersebar di Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Para pelaku usaha ini berasal dari berbagai segmen industri, seperti F&B, kesehatan dan kecantikan, rantai pasok (supply chain), dan layanan profesional.
Di Bali dan NTT, mayoritas pengguna Paper.id berasal dari sektor perhotelan (hospitality), perjalanan (travel), dan layanan (service related).
Adapun, pada akhir 2024, Paper.id meluncurkan dua kartu kredit secara virtual, yakni Paper Pioneer Card dan Paper Horizon Card, yang ditujukan bagi para pelaku bisnis.
Kemudian, pada 2025, Paper.id menargetkan ribuan pengguna dari kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk kedua produk tersebut.
Baca juga: Paper.id Beberkan 5 Tren Teknologi untuk Perusahaan B2B, Apa Saja?
Selain itu, Paper.id menawarkan bunga yang relatif rendah, dengan annual rate sekitar 15-18 persen, sehingga lebih terjangkau bagi pemilik bisnis.
Sementara itu, produk kartu kredit sebelumnya, Papercard, telah mencatatkan transaksi bulanan sekitar Rp40-50 juta.
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More