News Update

Didorong Sentimen Ini, Harga Saham BEKS Melonjak 104,35 Persen dalam Sebulan

Jakarta – Harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) terus bergerak di zona hijau. Sejak awal Oktober 2024, harga saham BEKS melonjak 104,35 persen, dari Rp23 per lembar saham di awal Oktober 2024, menjadi Rp47 per lembar saham di penutupan perdagangan 31 Oktober 2024.

Di pembukaan perdagangan 4 November 2024, saham BEKS diperdagangan di harga Rp46 per lembar saham. Perbaikan kinerja bisnis dan rencana kelompok usaha bank (KUB) dengan Bank Jatim (BJTM) menjadi sentiment positif yang mendorong kenaikan harga saham BEKS.

Baca juga: On The Track, Bank Banten Cetak Laba Rp7,47 Miliar di Triwulan III 2024

Dalam keterangan resminya, manajemen Bank Banten mengungkapkan, kenaikan harga saham ini merupakan respon positif bagi kinerja dan langkah strategis yang diambil perseroan. Saat ini, perseroan sedang dalam tahapan merealisasikan KUB dengan Bank Jatim. Dalam RUPSLB Bank Jatim pada 26 September 2024 lalu, disepakati penyertaan modal sebesar Rp10 miliar ke Bank Banten. Bank Jatim akan bertindak sebagai bank induk.

Sementara, Bank Banten sendiri berencana menggelar RUPSLB pada 14 November 2024 mendatang. Agendanya antara lain meminta persetujuan penambahan modal dengan Memberikan Hak Memesan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) melalui Penawaran Umum Terbatas VIII (PUT VIII) termasuk rencana Penyertaan Modal Dalam Bentuk Aset (Inbreng) dan Persetujuan atas Penambahan Pemegang Saham Pengendali Perseroan dalam rangka rencana pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim.

Dengan KUB, Bank Banten tidak hanya memenuhi kewajiban pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun sesuai POJK No.12/POJK.03/2020, tapi juga akan mendapat dukungan dari Bank Jatim sebagai induknya. Baik dari sisi likuiditas, ekspansi bisnis, hingga sinergi pengembangan SDM dan IT.

Baca juga: Saham BBCA, BBNI hingga BDMN Rontok, Imbas Sentimen Sritex?

Dari sisi kinerja, per September 2024, BEKS membukukan laba bersih sebesar Rp7,47 miliar, atau meningkat 151,41 persen year on year (yoy), ketimbang periode sama tahun lalu yang merugi Rp14,52 miliar. Pencapaian laba positif ditopang kenaikan pendapatan bunga, dan penurunan signifikan pada beban operasional lainnya.

Di akhir kuartal III 2024, perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp7,66 triliun, atau naik 11,49 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

9 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

11 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

20 hours ago