Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) di tiga bulan pertama 2023 terus melanjutkan konsistensinya untuk melanjutkan pertumbuhan perusahaan secara sehat. Hal ini tercermin dari perolehan laba sebelum pajak mencapai Rp22 miliar per akhir Maret 2023.
Perolehan laba tersebut didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago yang mencapai Rp10,84 triliun atau bertumbuh 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,15 triliun.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, mengatakan bahwa dalam penyaluran kredit, Bank Jago melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Sehingga, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,5%.
“Kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pembiayaan kepada lebih banyak nasabah tetapi dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ucap Kharim dalam keterangan resmi di Jakarta, 28 April 2023.
Baca juga: Top Banget! Laba BCA Melonjak 43% jadi Rp11,5 T di Kuartal I-2023
Selain itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jago tercatat sebesar 79% yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan. Kharim menjelaskan pencapaian tersebut menunjukkan Bank Jago dapat bertumbuh secara berkelanjutan dengan dukungan fundamental kuat yang telah dibangun sejak tahun sebelumnya.
Kemudian, sebagai salah satu bank yang berbasis teknologi Bank Jago telah berhasil melayani 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago per kuartal I-2023.
Jumlah nasabah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari 3,5 juta nasabah per kuartal I-2022, termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 120% atau menjadi sebesar Rp9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp4,21 triliun per Maret 2022.
“Dengan komitmen untuk terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru, kami berhasil menjangkau lebih banyak nasabah untuk menggunakan Aplikasi Jago,” imbuhnya.
Baca juga: Laba Bersih BSI Naik 47,65% jadi Rp1,46 Triliun di Kuartal I-2023
Adapun, peningkatan DPK tersebut didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 158% dari Rp2,29 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp5,92 triliun pada kuartal I-2023. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 64% per akhir Maret lalu. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More
Jakarta - Accor, pemimpin global industri perhotelan, resmi mengumumkan kemitraan strategis global dengan Tiket.com, salah… Read More
Jakarta — PT Pos Indonesia (Persero) melalui aplikasi Pospay dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin)… Read More
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More
Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More