Categories: News UpdatePerbankan

Didominasi Nasabah Multifinance, Debitur Berisiko Tinggi Capai 69,9%

Jakarta – PT Pefindo Biro Kredit (PBK) atau IdScore mengungkapkan tahun ini angka debitur high risk dan very high risk mencapai 69,9%. Padahal pada Desember 2020, jumlah debitur low risk dan average risk dibandingkan high risk dan very high risk masih 50 :50.

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, debitur high risk dan very high risk memang mengalami peningkatan di tahun 2021. Berdasarkan data IdScore, secara industri, debitur berisiko tinggi ini mengalami kenaikan signifikan di segmen multifinance. Segmen ini yang cukup mendominasi bila dibandingkan perbankan maupun financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending.

“Segmen ini mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya. Artinya kualitas debitur yang masuk ke industri multifinane itu mengalami pemburukan, ujarnya dalam diskusi dengan media massa, Kamis, 21 Oktober 2021.

Terlepas dari itu Abimanyu mengatakan, saat ini permintaan atau inquiry credit score dan informasi perkreditan ke pihaknya mulai meningkat. Ini selaras dengan tren pertumbuhan permintaan pembiayaan.

“Perbankan, fintech, dan multifinance banyak melakukan pengecekan ke kami. Inquiry meningkat. Ini menandakan sudah mulai ada peningkatan perkereditan. Di kami mulai ada peningkatan pemintaan informasi perkreditan nih,” terangnya.

Di tengah tren kenaikan permintaan kredit, IdScore trus mendorong lembaga keuangan pemberi kredit atau penyedia jasa pembiayaan untuk tetap melakukan mitigasi risiko secara prudent. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengecekan credit scoring atau track record kelayakan debitur. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kredit bermasalah.

IdScore sendiri menyediakan layanan informasi perkreditan dengan dukungan data perkreditan nasioal dari Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk juga lembaga keuangan non-pelapor SLIK, telah menghimpun database IdScore terdiri dari 90 juta data perkreditan debitur dengan 140 juta fasilitas. (Ari Astriawan)

Dwitya Putra

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

4 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

18 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

24 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago