Keuangan

Diding S Anwar: Bumiputera 1912 Harus Dipimpin “ABG”

Jakarta – Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) 1912 sedang berjuang untuk bertahan hidup. Kegagalan proses restrukturisasi yang dilakukan Pengelola Statuter (PS) bentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 sampai pengangkatan direksi yang dipimpin Sutikno W Sjarief pada Oktober 2018, membuat kondisi AJBB makin sulit ditebak.

Sejak Badan Perwakilan Anggota (BPA) memecat Sutikno dan menunjuk manajemen baru yang dipimpin Dena Chaerudin, OJK pun tak kunjung melakukan fit and proper test hingga kini. Ketika infobanknews.com menanyakan apa alasannya, beberapa pejabat IKNB OJK pun tidak memberi respon. Baik OJK maupun manajemen AJBB, mereka seperti tiarap untuk tidak memberi jawaban saat ditanya kondisi AJBB mutakhir.

Infobanknews.com mencoba menghubungi Diding S Anwar yang ditunjuk BPA menjadi Komisaris Independen dan selama ini memang mudah dihubungi wartawan sejak menjadi direktur utama di Jasa Raharja dan kemudian di Jamkrindo sampai 2017.

Hanya saja Diding mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menyampaikan kondisi keuangan AJBB. Begitu juga proses restrukturisasi yang dilakukan regulator maupun manajemen-manajemen sebelumnya. Tapi Diding mengatakan bahwa AJBB masih mampu melaksanakan kewajibannya kepada pemegang polis.

“Mohon maaf, bukan kewenangan saya untuk menyampaikan kondisi keuangan. Dan mengenai regulator saya rasa OJK pasti punya tujuan untuk memperbaiki AJBB. Tapi memang AJBB harus bekerja sangat keras untuk melanjutkan restrukturisasi yang belum membuahkan hasil selama beberapa tahun terakhir. Kita juga melihat itu bisa berakibat munculnya pandangan negatif. Tapi positifnya AJBB masih melakukan pembayaran klaim rata-rata Rp5 triliun setiap tahun meskipun pemegang polis juga diberi opsi untuk roll over,” ujar pria yang pernah menjadi direksi di BUMN selama 17 tahun ini (14/10).

Sampai akhir September 2019, AJBB sudah menyelesaikan pembayaran klaim kepada pemegang polis hingga Rp2,1 triliun. “AJBB masih membayar klaim di tengah kondisi sulit. Sampai akhir Oktober ini pembayaran klaim mencapai sekitar Rp2,4 triliun,” imbuhnya.

Menurut Diding, AJBB harus diperbaiki secara serius dan cepat karena masih memiliki potensi untuk bangkit dengan basis nasabah hingga 5 juta pemegang polis. Ada dua faktor penting yang menentukan kelangsungan hidup AJBB. Satu, perlunya payung hukum dan dukungan regulator untuk kegiatan perusahaan asuransi mutual. Dua, dukungan BPA untuk membentuk manajemen yang kuat untuk memimpin restrukturisasi AJBB.

“AJBB harus dipimpin sosok yang ABG, yaitu adaptif, besar, dan gesit. Langkah penyelamatan AJBB harus dilakukan secara serius dan cepat. Karena statusnya sebagai perusahaan mutual, AJBB ini ibarat bangunan Candi Borobudur yang tidak bisa disamakan dengan bangunan mall. Jadi memang perlu dukungan peraturan yang berbeda. Dan sayang sekali kalau perusahaan yang dibangun dengan susah payah 108 tahun lalu kemudian dibiarkan dan kalau masalahnya tidak diatasi akan tinggal sejarah,” ujar Diding. (Rezkiana)

Dwitya Putra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago