Jakarta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden semakin mendapat tekanan dari partainya untuk mundur dari bursa pencalonan Presiden AS 2024. Bahkan, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat secara terbuka meminta Biden untuk mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali untuk pertama kalinya.
Perwakilan DPR dari Texas Lloyd Doggett menjadi anggota pertama partainya yang secara terbuka meminta Biden untuk mundur dari pencalonan.
“Saya mewakili jantung distrik kongres yang pernah diwakili oleh Lyndon Johnson. Dalam keadaan yang sangat berbeda, dia membuat keputusan menyakitkan untuk mundur,” kata Doggett dalam pernyataannya, dinukil Al Jazeera, Rabu, 3 Juli 2024.
“Presiden Biden harus melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Adapun, Marie Gluesenkamp Perez, seorang perwakilan DPR dari negara bagian Washington, tidak menyerukan Biden untuk mundur tetapi mengatakan keyakinan debat perdana pada hari Kamis lalu akan merugikannya dalam pemilu pada bulan November.
Baca juga: Usai Penampilan ‘Buruk’ di Debat Capres AS, Haruskah Demokrat Mencopot Biden?
“Kita semua telah melihat apa yang kita lihat, Anda tidak dapat membatalkannya. Dan kenyataannya, menurut saya, Biden akan kalah dari Trump. Saya tahu itu sulit, tapi saya pikir perdebatan itu telah menimbulkan kerusakan,” kata Perez dalam wawancara dengan saluran berita KATU di Portland, Oregon.
Jared Golden, perwakilan DPR dari Maine, juga mengatakan dia yakin Trump akan menang dan dia “setuju dengan hal itu”.
“Banyak anggota Partai Demokrat yang panik mengenai apakah Presiden Joe Biden harus mundur sebagai calon dari partai tersebut,” kata Golden dalam sebuah opini yang diterbitkan di The Bangor Daily News.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa (2/7), Biden akan mengadakan serangkaian pertemuan dan penampilan dalam beberapa hari mendatang untuk menghilangkan kekhawatiran tentang kesehatannya, termasuk konferensi pers dan wawancara televisi pertamanya sejak Mei lalu.
Baca juga: Duel Panas Trump dan Biden di Debat Perdana Pilpres AS, Ini Tanggalnya
Di mana, Pada hari Rabu (3/7), Biden bertemu dengan Gubernur Partai Demokrat ketika anggota timnya berupaya untuk menggalang dukungan di dalam partai.
Meskipun mengakui bahwa Biden berkinerja buruk dalam debat tersebut, kubunya menolak saran bahwa ia harus mundur dan menolak klaim bahwa ia menderita demensia atau gangguan kognitif.
Sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan, Biden menderita flu selama debat dan mengalami “malam yang buruk”.
“Kami benar-benar ingin membalik halaman mengenai hal ini,” pungkas Jean-Pierre kepada wartawan.
Sementara itu, Dewan redaksi surat kabar New York Times mengatakan, selama Biden tidak mengundurkan diri secara sukarela dari pilpres, maka ia akan tetap diajukan secara resmi sebagai calon presiden dalam Konvensi Partai Demokrat Agustus mendatang.
Namun, apabila Biden mundur, sejumlah nama sudah beredar untuk menggantikannya dalam surat suara, salah satunya Gubernur California Gavin Newsom, yang tetap menyanjung Biden usai debat pekan lalu.
“Ini bukan soal gaya. Ini soal memberikan hasil bagi rakyat Amerika. Dan malam ini, saya rasa Joe Biden tidak hanya menegaskan diri, [tapi juga] mengingatkan orang-orang akan pencapaian dan visinya akan masa depan,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) ikut berpartisipasi dalam Art Jakarta 2024 yang diadakan… Read More
Jakarta - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta menegaskan komitmen untuk… Read More
Jakarta – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah. Asuransi… Read More
Jakarta - Pemerintah mempercepat upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga akhir September 2024 masih terdapat delapan perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rencananya untuk melakukan implementasi Intraday Short Selling… Read More