Analis mengungkapkan fokus pelaku pasar masih tertuju pada pelemahan harga minyak dunia dan keputusan waktu kenaikan suku bunga The Fed. Dwitya Putra
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 13.042 poin atau 0,28% ke level 4,572.349 pada perdagangan Selasa, 18 Agustus 2015. Sedangkan Indeks LQ45 turun 3.338 poin atau 0,43% ke level 773.119.
Cukup tungginya sentimen negatif yang muncul di pasar, membuat posisi IHSG tertekan pagi ini, salah satunya terkait pasar komoditas dunia.
Harga minyak masih cenderung melemah seiring dengan kepercayaan pasar akan potensi turunnya permintaan dari Jepang dan China. Sementara harga emas juga kembali turun didorong oleh data manufaktur AS dan spekulasi dampak jangka panjang devaluasi Yuan.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Ruliff mengatakan, Fokus pelaku pasar masih tertuju pada pelemahan harga minyak dunia dan keputusan waktu kenaikan suku bunga The Fed.
Indeks AS di akhir pekan lalu ditutup menguat didorong oleh data home builder yang tercatat positif ditengah tengah laporan data industrial production AS. Sedangkan Eropa tercatat mixed, dan beberapa indeks utama di Asia Pasifik cenderung bergerak menguat.
“Hari ini, kami perkirakan tekanan pada indeks masih akan berlanjut. Fokus pasar domestik juga akan tertuju pada laporan inflasi AS dan hasil FOMC meeting yang akan terbit pekan ini. EIDO tercatat melemah, sedangkan nilai tukar rupiah kembali turun ke level Rp13.822 (new low),” kata Ruliff, mengutip riset hariannya. (*)
@dwitya_putra14
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More