Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis 9,024 poin atau 0,19% ke level 4.839,366 pada perdagangan Jumat, 29 April 2016. Sedangkan Indeks LQ45 turun 2,224 poin atau 0,27% ke level 832,184.
Pelemahan ini seiring belum maraknya sentimen positif yang muncul di pasar saham. Kondisi tersebut mendorong investor melakukan akumulasi jual.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Indeks AS sendiri tercatat turun merefleksikan laporan GDP yang tercatat di bawah ekspektasi.
Beberapa data aktivitas makro lainnya juga tercatat dibawah proyeksi pasar, seperti Initial Jobless termasuk data personal consumption yang turun menjadi 1,9% dari 2,4% di bulan sebelumnya. Dari pasar Eropa, indeks ditutup mixed.
Pagi ini beberapa indeks di wilayah Asia Pasifik juga tercatat melemah. Dari pasar komoditas, harga minyak kembali melemah, sedangkan harga emas tercatat naik.
IHSG hari ini diprediksi masih akan digerakan oleh laporan kinerja kuartal 1-2016 emiten, di tengah penantian data inflasi dan consumer confidence index yang akan terbit pekan depan.
Sudut pandang pertumbuhan atas beberapa sektor penggerak indeks di kuartal 1-2016, setelah melaporkan kinerja juga akan menjadi sentimen penggerak IHSG di tengah kepercayaan musiman “Sell in May”.
Nilai tukar Rupiah tercatat menguat tipis ke level Rp13.187 dari Rp13.190 per USD, sedangkan pasar EIDO tercatat turun. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More
Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More
Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More