Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak naik pagi ini sebesar 0,915 poin atau 0,02% ke 5.459,894 pada perdagangan Selasa, 9 Agustus 2016. Sementara indeks LQ45 juga naik 0.,229 poin atau 0,02% ke level 940,998.
Penguatan ini menjadi sinyalmen positif buat indeks untuk kembali ke level pisikologis di 5.500.
Kendati demikian hal tersebut tidak mudah, pasalnya sentimen negatif masih menghantui bursa hari ini, salah satunya pelemahan bursa AS.
Kondisi tersebut membuat posisi IHSG rawan profit taking hari ini, setelah sempat menguat selama beberapa hari.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bursa AS ditutup melemah semalam di tengah mayoritas emiten energi menorehkan keuntungan, yang didorong kenaikan harga minyak dunia.
Harga minyak dunia melambung setelah organisasi Negara-negara Eksportir Minyak sepakat untuk menggelar pertemuan informal pada bulan depan yang bertujuan untuk menindak kejatuhan harga minyak. Harga minyak Brent ditutup pada level USD45/barrel.
Sementara itu, mayoritas bursa di kawasan Eropa ditutup menguat, di mana pelaku pasar lebih merasa confident atas prospek beberapa stimulus yang digelontorkan oleh Bank of England dan beberapa bank sentral lainnya di dunia.
Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa regional Asia dibuka kembali menguat, dengan reaksi positif atas kenaikan harga minyak dunia semalam, yang membangkitkan saham – saham energi dan komoditas. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (27/12), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 27 Desember… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More