Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.150-4.175 dan resisten 4.245-4.257. Dwitya Putra
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 7.502 poin atau. 0,18% ke level 4,231.410 pada perdagangan Kamis, 1 Oktober 2015. Sedangkan Indeks LQ45 naik 1.921 poin atau 0,27% ke level 706.897.
Indeks berhasil dibuka naik pagi ini, seiring menguatnya bursa global. Kondisi tersebut membuat Investor kembali antusias berburu saham yang sudah masuk dalam ketegori murah.
Sentimen lain datang dari munculnya berita di negara Tiongkok yang berencana memotong pajak pada industri. Saham-saham otomotif dan pertambangan mampu menguat dan memberikan imbas positif pada laju bursa saham Eropa.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.150-4.175 dan resisten 4.245-4.257.
Pelaku pasar mencoba membuat IHSG tetap menguat dengan mempertahankan aksi belinya. Apalagi jika ditambah dengan sentimen masih akan menguatnya laju Rupiah, aksi beli asing yang meningkat dibarengi dengan aksi beli investor lokal, hingga rilis inflasi.
“Maka laju IHSG pun dapat berpeluang melanjutkan penguatan. Namun demikian, tetap cermati jika mulai ada pihak-pihak yang memanfaatkan penguatan tersebut untuk menarik IHSG ke bawah.Tetap cermati sentimen yang ada,” kata Reza dalam riset hariannya. (*)
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More