Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 9,359 poin atau 0,20% ke level 4.586,592 pada perdagangan Jumat, 6 November 2015. Sedangkan Indeks LQ45 2,460 poin atau 0,31% ke level 789,474.
Kenaikan ini sejalan dengan menguatnya harga komoditas dunia seperti minyak dan emas.
Kendati demikian indeks masih akan cenderung mengalami tekanan, seiring melemahnya indeks AS semalam ditengah penantian terbitnya jobs report yang akan menjadi indikasi atas keputusan The Fed untuk menaikan suku bunganya di akhir tahun ini.
Dari pasar Eropa, kemarin indeks utama di wilayah tersebut ditutup mixed, didorong oleh penguatan sesaat nilai USD, masa pelaporan emiten dan keputusan tetapnya suku bunga acuan.
Pelaku pasar juga cenderung masih memilih untuk melakukan wait and see menyikapi komentar Yellen yang menyatakan kenaikan Fed Rate di bulan Desember 2015 “live possibility”.
“Kami memperkirakan hari ini indeks masih akan cenderung mengalami tekanan, namun berpeluang mengalami kenaikan tipis. Nilai tukar Rupiah tercatat menguat ke level Rp13.519/USD sedangkan EIDO mengalami penguatan,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia. (*) Dwitya Putra
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berupaya mendorong lonjakan penjualan bisnis kendaraan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Bangkok – Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Bank Permata, Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan, Indonesia menjadi bagian… Read More