Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Nilai tukar rupiah pada hari ini (7/9) dibuka di level Rp14.705/US$. Posisi ini tercatat menguat 45 poin atau 0,31 persen dari posisi Jumat kemarin (4/9) Rp14.750/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menilai, meski dibuka menguat namun pergerakan rupiah pada hari ini masih dibayangi oleh tekanan global. Diantaranya ialah rilis data tenaga kerja AS dan tensi perang dagang AS-Tiongkok.
“Pagi Jumat malam telah dirilis data tenaga kerja AS yang hasilnya cukup bagus sehingga ini bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah berpotensi tertekan terhadap dollar AS di hari Senin,” kata Ariston di Jakarta, Senin 7 September 2020.
Selain itu, rupiah juga dibayangi oleh memanasnya kembali hubungan AS dan Tiongkok setelah AS berencana mem-blacklist perdagangan dengan perusahaan semi konduktor terbesar Tiongkok, SMIC. Ariston nenyebut isu ini bakal memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah.
“Potensi hari Senin pergerakan rupiah di kisaran Rp14.650/US$ hingga Rp14.850/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/9) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.754/US$ terlihat menguat dari posisi Rp14.793/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (4/9). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More