Market Update

Dibuka Menghijau, IHSG Kembali Lanjutkan Tren Penguatan

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (8/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau di level 6.947 atau menguat 0,18%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 662 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 34 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp328 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 83 saham terkoreksi, sebanyak 194 saham menguat dan sebanyak 235 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat peluang kenaikan IHSG masih terbuka, selama di atas 5 Day MA dan candle higher close pada hari ini. Trend bullish, selama di atas 6.845. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.894) dan di bawah 6.971 (200 day MA).

Indikator MACD bullish, Stochastic overbought, candle higher close. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784, 6.715 DONE, 6.621 DONE, 6.557 DONE. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.906 DONE, 6.992, 7.046. Range breakout berada di 6.557 – 6.953.

“Level resistance berada 6.953, 6.971, 7.046, 7.128 dengan support 6.911, 6.894, 6.855, 6.815. Perkiraan range di rentang: 6.890 – 6.980,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 8 Februari 2023.

Pada perdagangan kemarin (7/2), bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Hang Seng, Kospi dan IHSG menguat cukup signifikan, sementara bursa Australia (All Ordinaries dan S&P/ASX 200) terkoreksi.

Kemudian, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,35%, sesuai dengan ekspektasi. Indonesia melaporkan cadangan devisa sejumlah USD139,4 miliar pada Januari 2023 dan untuk hari ini Indonesia akan melaporkan indeks keyakinan konsumen Januari 2023.

Sedangkan, dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,78%, begitu juga dengan S&P 500 naik cukup signifikan sebesar 1,29%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,90%.

Adapun, penguatan indeks tersebut terjadi setelah ketua the Fed mengindikasikan bahwa inflasi mulai mereda. Investor berharap the Fed akan memperlambat kenaikan suku bunganya. Neraca perdagangan AS pada Desember 2022 defisit USD67,4 miliar. Bursa Eropa bergerak variative di mana FTSE 100 naik 0,36% sementara DAX Performance Index terkoreksi 0,16%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

6 mins ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

16 mins ago

Naik 16,54 Persen, Impor RI Oktober 2024 Tembus USD21,94 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More

28 mins ago

Bank Banten Ungkap Rencana Take Over Kredit ASN di Kabupaten Lebak dan Kota Serang

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More

44 mins ago

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

56 mins ago

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

1 hour ago