Jakarta – Pada 12 September 2023, pertukaran kripto terkemuka di dunia, CoinEx mengalami serangan peretasan yang mengguncang komunitas kripto. Serangan ini menyebabkan kerugian sekitar USD70 juta.
Pendiri dan CEO CoinEx, Haipo Yang menyampaikan bahwa penyebab utama peretasan ini adalah kompromi dari private key yang digunakan untuk dompet panas atau hot wallet di CoinEx.
“Namun, detail spesifik mengenai bagaimana peretasan ini terjadi masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut,” tutur Yang dalam keterangan resminya, Selasa, 19 September 2023.
Baca juga: Milenial Wajib Tahu! Perhatikan Ini Dulu Sebelum Investasi Kripto
Yang menekankan, insiden peretasan ini merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan sangat hati-hati, karena private key adalah fondasi dari keamanan aset kripto.
“Sebagai respons terhadap peretasan ini, tim kami dengan cepat menerapkan serangkaian tindakan darurat selama 48 jam terakhir,” katanya.
Yang mengatakan, serangkaian tindakan darurat tersebut mencakup beberapa hal. Pertama, menangguhkan semua setoran dan penarikan serta menerapkan penutupan darurat server dompet panas.
Kedua, memindahkan sisa aset ke penyimpanan dingin yang aman. Lalu, membangun kembali dan menerapkan arsitektur dompet baru.
Kemudian, memulai analisis forensik mendalam bersama mitra industry dan menghubungi pertukaran lain untuk membekukan aset terkait.
Haipo Yang juga telah menyampaikan penyesalannya kepada pengguna yang terkena dampak melalui akun pribadinya di platform X.
“Saya juga memberikan jaminan bahwa tim CoinEx sedang bekerja keras untuk memulihkan layanan dan memastikan bahwa aset pengguna tidak akan terpengaruh,” ungkapnya.
CoinEx berkomitmen untuk menyelesaikan pembaruan dompet dalam waktu seminggu ke depan.
Setelah pembaruan selesai, penarikan akan secara bertahap dilanjutkan setelah melalui pemeriksaan keamanan yang ketat.
Tim CoinEx saat ini fokus pada membangun dan menerapkan sistem dompet yang baru dan kuat untuk mengatasi beragam blockchain dan aset.
Meskipun total kerugian akibat peretasan ini masih dalam perhitungan, perkiraan awal menyebutkan kerugian sekitar USD70 juta.
Sebelumnya, Yang menyampaikan bahwa CoinEx berkomitmen untuk mengganti semua pengguna yang terkena dampak sebesar 100 persen.
Pihak bursa sedang merumuskan rencana kompensasi yang disesuaikan berdasarkan aset kripto dan akan mengumumkan detailnya lebih lanjut.
Baca juga: Aset Kripto Bakal Bikin ‘Pusing’ Bank Sentral, Ini Penyebabnya
Keamanan dan Perlindungan Masa Depan
Yang mengatakan, CoinEx sedang fokus pada perbaikan arsitektur dompet, perhitungan kerugian, dan pembekuan alamat yang mencurigakan.
“Mereka juga sedang merumuskan opsi kompensasi untuk aset yang diretas, yang akan diumumkan lebih lanjut dalam pengumuman resmi,” ujarnya.
Dia menambahkan, CoinEx berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem keamanan dan pengelolaan risiko mereka.
“Kami juga berencana untuk membentuk Dana Aman CoinEx untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penanggulangan mereka dalam menghadapi situasi darurat di masa depan,” tutupnya. (*)
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More