JAJARAN “kabinet” Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) sudah lengkap yang terdiri dari satu Ketua DK OJK, enam Anggota DK OJK dan dua Anggota DK OJK Ex-Officio yang mewakili Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Susunan “kabinet” DK OJK yang dipimpin Wimboh Santoso untuk periode 2017-2022 ini memiliki program prioritas salah satunya efisiensi dalam menggunakan anggaran sebagai bentuk akuntabilitas di lembaga independen tersebut.
Efisiensi yang dilakukan Wimboh akan dilakukan di segala bidang mulai dari sisi operasional seperti membatasi perjalanan dinas hingga penghematan dari sisi pengeluaran biaya untuk Sumber Daya Manusia (SDM). Efisiensi penting dilakukan agar OJK dapat lebih fokus pada pengawasan kepada industri jasa keuangan. Langkah yang dilakukan Wimboh di OJK ini juga sejalan dengan janji Wimboh yang akan mengupayakan agar anggaran lembaganya tidak mengandalkan anggaran negara (APBN).
Yang menjadi perhatian saat ini yakni terkait dengan penghematan dari sisi pengeluaran biaya untuk SDM. Menurut Wimboh, dirinya akan mengurangi sejumlah pejabat di tingkat deputi komisioner. OJK akan lebih mengoptimalkan SDM yang ada dengan memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang penting, mengingat dalam struktur kelembagaan di OJK sendiri terlihat cukup gemuk dengan keberadaan 17 deputi komisioner atau setingkat dirjen.
“Ekspektasi stakeholders terhadap kinerja OJK mengharuskan OJK lebih efektif dalam bekerja dan efisien menggunakan anggaran sebagai bentuk akuntabilitas keuangan OJK,” ucap lelaki yang punya perjalanan karier mentereng di bank sentral itu.
Perampingan pejabat ditingkat deputi komisioner ini bukan hanya sebagai bentuk efisiensi OJK saja, namun kata dia, hal ini juga bertujuan untuk mempercepat proses dalam pengambilan keputusan dengan tetap menjaga kualitas dan manfaatnya yang akan dirasakan oleh masyarakat. Namun sayang, dirinya belum bisa merinci berapa jumlah deputi yang akan dipangkas dari 17 deputi komisioner yang ada saat ini. “Kita mungkin memerlukan deputi komisioner lebih sedikit dari sekarang,” katanya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More